Mohon tunggu...
Tigor
Tigor Mohon Tunggu... Akuntan - Jadi Orang Baik Saja, Beragama Nanti Saja

Jikalau seorang berkata: “aku mengasihi Allah” dan ia membenci sesamanya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi sesamanya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buka Celana Mau Kencing Pun Kita Tidak Punya Waktu Lagi

10 Januari 2017   13:57 Diperbarui: 10 Januari 2017   14:12 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semenjak mengenal media sosial saya tidak terlalu suka mengumbar foto-foto berikut kegiatan-kegiatan apa yang saya lakukan dalam melewati hari demi hari. Karena menurut seseorang yang saya kenal dan masih saya ‘dengar’ apa yang diucapkannya bahwa perilaku tersebut adalah salah satu penyakit hedonisme. [hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak].

Tapi ternyata anggapan saya itu salah untuk kondisi kita saat ini.

Selama liburan akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017, betapa bahagianya saya melihat banyak teman dan sahabat yang ‘memberitakan’ bagaimana asiknya liburan. Bagaimana bahagianya kumpul bersama keluarga besar. Bagiamana bahagianya bisa selfie bersama anggota keluarga. Bagaimana bahagianya bisa melakukan acara pernikahan tanpa minta cuti panjang dari tempat kerja. Dan banyak hal bahagia lainnya yang bisa ‘diberitakan’ melalui media sosial.

Dalam kehidupan keseharian dan pekerjaan juga ternyata saya menjadi bahagia pada saat rekan-rekan dan handai taulan bisa ‘memberitakan’ apa yang sedang dia kerjakan, apa yang sudah selesai dia kerjakan, apa yang akan dia kerjakan, dan bahkan acara doa makan ternyata bisa digantikan dengan foto makan.

Dalam hal bisnis online juga yang dahulu banyak mengganggu wall media sosial ternyata sekarang menjadikan saya sangat berbahagia.

Semua hal bahagia di atas disebabkan oleh MUNCULNYA  perang gaya baru, yakni perang antara cyber army yang satu dengan cyber army yang lain.

Sahabat dan handai taulan tadi ternyata lebih banyak jasanya dalam hal menyampaikan berita baik dibanding dengan cyber army.

Hi cyber armys… What are you looking for..?

Kalian sedang cari apa? Kalian lagi membela yang mana, siapa, untuk apa?

Gini aja ya gaess.. Saya sudah putuskan untuk tidak ikut pergi. Saya putuskan untuk tidak ikut pergi dalam perang kalian itu. Saya akan tetap menjadi pasukan perdamaian sesuai kemampuan yang saya bisa.

Saya sudah mulai muak gaess. Teman-teman saya yang dahulu adalah teman, teman sekolah, teman kuliah, teman bisnis, sekarang rasanya udah jadi beda. Mereka sudah men-zombie jadi cyber army lovers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun