Mohon tunggu...
Tigor
Tigor Mohon Tunggu... Akuntan - Jadi Orang Baik Saja, Beragama Nanti Saja

Jikalau seorang berkata: “aku mengasihi Allah” dan ia membenci sesamanya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi sesamanya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Tenggelam di Daratan

21 November 2016   19:45 Diperbarui: 21 November 2016   19:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelumnya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena aku sudah tenggelam di daratan. Jikapun aku harus tenggelam, sudah sepantasnyalah aku tenggelam di lautan, di danau, atau di sungai. Tapi sejujurnya aku tidak ingin tenggelam. Biarlah Tuhan Sang Penguasa alam semesta sudi memberi maaf, sehingga aku bisa kembali ke jalan yang benar.

Aku sudah tenggelam dalam kebencianku terhadap sesamaku. Aku sudah menganggap manusia ciptaan Tuhan lainnya yang tidak se-Agama denganku bukan lagi sahabatku, mereka adalah musuhku dan aku akan berbahagia jika mereka bisa aku musnahkan dari pandanganku.

Aku sudah tenggelam dalam pemahamanku sendiri tentang apa yang aku pahami. Aku sudah tidak perduli apakah orang lain memahami atau tidak tentang apa yang aku pahami.

Aku tenggelam dalam keinginan dan nafsu kelompokku saja. Aku tidak perduli apakah ada kelompok lain yang punya keinginan juga dalam kelompoknya. Aku tidak berusaha untuk menyatukan keinginan kelompokku dengan kelompok lain yang ada di sekelilingku.

Aku tenggelam dalam nafsu ingin berkuasa dan nafsu politikku. Aku melakukan segala cara untuk memenuhi nafsu itu semua.

Aku sudah tidak perduli dengan masa depan anak dan cucuku. Aku sudah tenggelam dengan kecintaanku pada masa kini. Aku tenggelam dalam ketidakmampuan untuk punya keinginan agar bisa menitipkan negeri ini dalam keadaan damai dan sejahtera kepada anak cucuku nanti.

Aku tenggelam di daratan. Daratan ego dan kebencian.

Aku tenggelam dalam nafsu membara untuk selalu mencaci maki Pemimpinku. Aku doyan menghujat kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh Presidenku. Apapun dan seperti apapun perilakunya tidak ada yang benar buatku.

Aku tenggelam dalam kebanggaanku jika aku bisa urus KTP, SIM, Paspor, dan hal lainnya karena aku punya banyak kenalan. Aku bangga bisa mengurus semuanya itu dengan kecepatan super karena aku punya uang untuk memerintah mereka.

Aku tenggelam dalam kebanggaanku karena bisa jadi pejabat negara atau wakil rakyat karena aku bisa membayar rakyatku dengan rupiah. Aku bangga karena rakyatku tenggelam dalam kebanggaan mereka terhadapku. Aku tenggelam dalam ketidakmampuanku untuk menyampaikan visi, misi, dan program yang jujur pada saat mereka akan memilihku.

Aku tenggelam dalam kebanggaanku jika aku bisa ‘memasukkan’ saudara atau anak dari saudaraku menjadi polisi, tentara, pegawai negeri, dan lainnya, padahal aku tau sebenarnya mereka tidak pantas ada disitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun