Jika untuk hidup DAMAI harus tidak beragama, biarlah aku memilih untuk tidak beragama. Karena jika kamu tau agamaku, kamu tidak akan pernah membenarkan apa yang diajarkan dalam agamaku, dan jika aku tau agamamu, aku juga tidak akan pernah membenarkan apa yang diajarkan dalam agamamu.
Biarlah kita hanya punya TUHAN saja. Tuhan yang kita percayai masing-masing. Karena hanya DIA yang tau apakah kita masuk surga atau masuk neraka. Tanpa agama bukan berarti tanpa Tuhan.
Jika untuk hidup DAMAI harus tidak beragama, biarlah aku memilih untuk tidak beragama. Karena jauh lebih penting HIDUP DAMAI tanpa agama, dari pada aku harus caci maki kamu, aku harus bermusuhan denganmu, padahal aku beragama. Aku hanya ingin hidup damai biar anak cucuku juga nanti akan hidup dalam damai”.
Sesungguhnya apa yang terjadi di facebook hari ini sudah sangat membuat kuatir Saudaraku. Disini kita sudah parang-parangan, sudah perang, sudah kampak-kampakan, sudah berdarah-darah. Kadang kita sudah tidak punya waktu lagi untuk liburan, tidak punya waktu lagi ngopi, tidak punya waktu lagi untuk keluarga. Waktu sudah kita habiskan untuk mengasah perang status, memupuk kebencian, memperlebar daerah jajahan permusuhan.
Diakhir tahun ini aku hanya bisa berdoa dengan segala kerendahan hati yang aku punya, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa jangan sampai biarkan ini terjadi di dunia yang sebenarnya. Jikapun di tahun depan harus tetap ada yang seperti ini, biarlah itu hanya ada di dunia maya. Jangan sampai Tuhan izinkan kita punya nyali untuk melakukannya di dunia yang sebenarnya.
Salam dari Batam.