Dalam dunia konstruksi dan properti baik itu project high rise, Â landed housing, apartemen, gedung perkantoran, bendungan, jembatan, atau hanya sekedar membangun sebuah rumah; ada 3 tipe perusahaan atau pihak yang biasanya terlibat dalam suatu project :
1. Kontraktor : perusahaan yang menjual kemampuannya dalam Manajemen, Keuangan, serta  Knowledge Konstruksinya untuk membangun proejct tersebut
2. Konsultan : Perusahaan yang menjual pengetahuan perencanaannya dalam merencanakan suatu project.
3. Land Owner/ Developer. Si empunya Project. Pemilik tanah, dana , dan Aset lainnya terkait project yang akan dibangun.
KONSULTAN adalah pihak yang memberikan jasa berupa pikiran, ilmu, rekomendasi, pengalaman ,pengawasan. Konsultan bisa berupa macam-macam bentuk dan rupanya. Ada konsultan perencana (arsitek, Â elektrikal, struktur), konsultan masterplan, konsultan perizinan (perumahan), , konsultan marketing, konsultan penjualan, konsultan keuangan, dan lain sebagainya.
Di dunia arsitektur kita mengenal konsultan-konsultan besar seperti : Urbane, Arkonin, Arkitekton, Han Awal & Partners,PTI Architects, Atelier 6, Airmas Asri, dan lain sebagainya.Â
Kita juga mengenal konsultan arsitek perorangan seperti Andra Matin, Aboday, Nataneka, Irianto Purnomo Hadi, Adi Purnomo, dan lain-lain. Di Singapore (negeri kecil yang tidak sedikit lulusan Arsitektur UI, ITB, UNPAR bekerja disana) juga kita mengenal DP Architects, Ong and Ong, WOHA, RSP Architects, dan ratusan biro arsitek perorangan lainnya. Â
Ada 2 macam konsultan berdasakan skala atau proyeknya, pertama konsultan arsitek perorangan, kedua konsultan besar. Arsitek yang bekerja di konsultan besar memiliki pengalaman bekerja dalam tim serta berorganisasi yang lebih terasah. Â Project yang dihandle pun lebih besar seperti gedung perkantoran, mall, apartemen, pom bensin, atau mixed Use (kombinasi mall, apartemen, hotel dan perkantoran).Â
Namun seringkali sang arsitek hanya mendapat porsi mendesain yang kecil dan menjadi spesialisasi di titik tertentu. Contoh ada arsitek yang spesialisasinya 3D modelling dan render, ada yang spesialisasinya desain fasade, spesialisasi di denah, spesialisasi di masterplan, spesialisasi di mall, dan bahkan ketika sudah memiliki banyak pengalaman dan kepercayaan dari sang arsitek pemilik biro, seringkali dijadikan pemimpin tim dan mendapat kepercayaan untuk bertemu klien langsung dan bertanggung jawab terhadap project secara keseluruhan.Â
Di konsultan perorangan atau kecil, seorang arsitek jarang sekali mendapat proyek skala besar. Proyek yang didapat umumnya rumah pribadi, atau paling besar proyek perumahan. Namun karena tim yang kecil, porsi kerja serta pengalaman yang didapat tentu lebih besar. Seringkali si arsitek bisa menghandle keseluruhan proyek dari mulai bertemu klien, mendesain, 3D modelling dan render, bertemu dengan kontraktor, pengawasan konstruksi, hingga rumah atau proyeknya selesai terbangun.Â
Seorang Arsitek Konsultan yang memiliki pengalaman kerja di konsultan bisa menjadi pilihan yang baik. Sebab sense of design, konsep, dan ide diasah disini.Â