Mohon tunggu...
Moringa Medusa
Moringa Medusa Mohon Tunggu... -

chanel oo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memasak Lautan

17 Januari 2017   23:43 Diperbarui: 18 Januari 2017   00:42 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- rempah-rempah yang menderit di stasiun akhir siaran radio pagi hari
- kaki beracun menjadi luka sejarah
- kencur melebur menjadi orang yang tak dikenal
- kunyit yang sunyi
- hambar dirajam oleh pidato undang-undang
- jam makan malam orang-orang mulai kehausan
- pedasnya diterkam cabai-cabai pemotretan
- data-data ekonomi yang kehilangan mesin waktu
- legam adalah hantaman berita surya
- ikan, ubur-ubur dan terumbu karang menjadi laporan huruf-huruf tak makna
- tour guide berani menciptakan bahasa-bahasa koran sebelum panen
- traveling kesana-kesini menjadi dansa perpisahan
- tabung memori meledak dalam tas tak bernomor
- lelang parfum vasco da gama berdetak dingin
- cerita-cerita kembali membeku
- butiran benteng tak berpondasi
- upacara lapar tentang kejahatan-kejahatan ramayana
- cap pro-politik kental yang tak perlu basa-basi
- bangkai kerang di lipatan kerutan para pelacur
- telinga sawah belajar tentang revolusi beras merah

Kembali lagi musim darah yang bermukim warna hitam di lautanmu, Karolina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun