Tahapan pemilihan calon legislatif (pilcaleg) 2019 nanti sudah berjalan. Secara emosional, hangatnya suhu pencalegan itu lebih kuat terasa pada kontestasi di tingkat II (DPRD kabupaten/kota).
Setelah tahap pendaftaran daftar calon sementara (DCS), selanjutnya nanti KPU akan menetapkan DCT (daftar calon tetap). Para calon wakil rakyat yang terhormat itu pun mulai unjuk diri. Baik yang petahana maupun para pemain baru.
Beragam cara dan strategi dilakukan untuk mendekati rakyat dan merebut simpati. Ada yang tebar pesona dengan berpenampilan lebih menarik sehari-hari, berani berjanji, posting foto dan status di sosmed, bantu sana sini, suka traktir orang di warung.
Ada juga yang tambah rajin senyum menyapa orang, intens berdiskusi, peduli dengan berbagai hal, ingin tampil terdepan, lebih giat hadir pada kegiatan komunitas, hingga semakin rajin beribadah. Dan, masih banyak lagi.
Yang agak mengejutkan, ada pula yang ujuk-ujuk ingat kepada famili atau pun sahabat yang selama ini dilupakan.
Tak dapat dipungkiri, itu semua memunculkan sebuah fenomena yang dalam bahasa daerah kami di Tapanuli ini disebut "Toppu Burju" alias Tiba-tiba Baik.
Hal yang manusiawi memang. Namun yang bikin miris dari perilaku-perilaku manusiawi itu, umumnya masa berlaku "Toppu Burju" pun sesaat itu saja. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H