Menkominfo Tifatul Sembiring yang berasal dari PKS memblokir situs Vimeo karena situs tersebut menayangkan video kampanye PKS di mana ada penyanyi dangdut yang menari dengan gaya yang tidak pantas ditayangkan dalam acara partai berbasis Islam.
[caption id="attachment_306970" align="aligncenter" width="320" caption="Nyanyi Sambil Ganggu Pemain Music "][/caption]
[caption id="attachment_306973" align="aligncenter" width="320" caption="Penonton Juga Berpartisipasi"]
[caption id="attachment_306974" align="aligncenter" width="320" caption="Gambar Caleg di Latar Belakang"]
Acara dangdutan tersebut dipakai untuk mendukung caleg PKS dari Wonogiri bernama Drs Haji Hamid Noor Yasin yang mendapatkan peringkat 2 jumlah pemilih terbanyak di Wonogiri. Dari screen shot video terlihat jelas poster dari caleg tersebut.
[caption id="attachment_306975" align="aligncenter" width="225" caption="Caleg PKS dari Wonogiri"]
Langkah Tifatul untuk menutup aib partainya tersebut justru menjadi blunder besar karena justru menarik banyak perhatian publik. Alasan Tifatul bahwa Vimeo mempunyai konten porno juga terkesan mengada ada. Kenapa baru sekarang? Walaupun Vimeo tidak menayangkan konten seks, tetapi Vimeo tidak menyensor atau membatasi tayangan bugil seperti Youtube yang mengharuskan verifikasi umur dengan cara login. Bila alasannya adalah konten porno, maka di Indonesia bugil termasuk dalam pornografi, jadi memang Vimeo harus diblokir selamanya, bukan dibuka lagi seperti sekarang. Demikian juga dengan youtube yang menayangkan konten bugil walau dengan login.
Tifatul telah memakai wewenang dan kuasanya sebagai mengkominfo untuk menutupi aib partainya walau hasilnya justru membuat orang menjadi tahu. Saya yang sebenarnya bukan pembenci PKS seperti kompasioner Ninoy atau Gatot, justru jadi tahu masalah ini. Channel Vimeo yang mengupload video kontroversial tersebut juga justru mendapat kunjungan yang meningkat.
[caption id="attachment_306977" align="aligncenter" width="416" caption="Statistik Kunjungan Pasca Blokir"]
Kunjungan untuk melihat video naik pasca pemblokiran.
Sumber: 1, 2, 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H