Audio khususnya dan elektronik umumnya dinegeri ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, dari sekedar radio kecil, dvd, midi compo dan yang kelas berat, apakah dirumah, di mobil, dan di gedung-gedung, dan dilapangan, bahkan multimedia, namun bila kita amati, mungkin 95% dari barang-barang itu ternyata import, mayoritas dari China, dll. Artinya, bangsa ini membelanjakan uang dan hampir seluruhnya devisa terbang keluar negeri, dan menurut saya hal ini dapat terjadi karena minimnya pengetahuan kita tentang hal tsb, sehingga selalu beli produk akhir saja. Tulisan ini dimaksudkan untuk sekedar memberi pencerahan bagi orang lain maupun diri sendiri, karena dalam keadaan krisis ekonomi(spt negeri ini yang tak juga kunjung usai sejak 1998) selayaknya bangsa kita menjadi kreatif dan produktif,dan bukan malah konsumtif.
Berasal dari kota " pemilik" Nusa Kambangan. Belajar dari guru terbaik hingga ke Pulau Batam.Saya bukan siapa siapa, hanya manusia biasa yang ingin selalu belajar menjadi lebih baik.
a learner who live in village that has lost track of its history. Happy go to the island, love of the Sea and Concern of Conservation of Coral Reef. Ever feel the joy as a teacher and journalist. After failing to be politician, now works as a public relation worker, writer, observer of history and social culture. \r\nMy Email: palontaraq@gmail.com