Umumnya manula berolahraga jalan pagi, senam ringan dll yang sifatnya tidak mengerahkan tenaga berlebihan, dan tidak memaksa jantung bekerja berlebih, dan umumnya para dokter juga menyarankan hal yang sama, tetapi apakah pilhan ini benar dan effektif, dan tidak ada pilihan lain lagi? Mungkin masih diperlukan penelitian lebih lanjut oleh para ahli kesehatan dan pakar yang bersangkutan dalam bidang ini.
Di negara-negara maju dan barat umumnya, trend 10 thn terakhir ini, manula malah dianjurkan untuk berolahraga beban, a.l. fitnes, yang lengkap dengan alat-alat latihan beban untuk tiap-tiap bagian tubuh. Ternyata para manula yang menjalani latihan beban hasilnya sangat positif, otot-otot yang kendur pelan-pelan memadat, dan yang terpenting juga bukan pemadatan otot semata, melainkan juga pemadatan tulang, karena umumnya manula akan mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis) seiring usia, dan para manula dapat bergerak lebih lincah.
Saya berusia 50 thn, dan telah 7 thn latihan fitnes rutin minimal 3x seminggu, usia 35 thn saya sempat mengidap hypertensi sampai 170, penyempitan pembuluh jantung ringan (angina pectoris), dan berlangsung selama bertahun-tahun tidak pernah sembuh dan terus menerus mengkonsumsi obat-obatan, jangan ditanya soal psycologis yll, tentunya tidak ada orang yang ceria dalam kondisi demikian, tress, depressi, ketakutan dsb, hidup kacau balau rasanya, dan saya percaya banyak orang lain juga mengalami hal yang sama seperti saya dulu. Dokter dulu menyarankan saya berhenti merokok, minum kopi, makan daging kambing, duren dsb, yang dianggap bisa memicu penyakit tsb diatas, dan olahraga ringan seperti jalan pagi, senam ringan, tentulah saya lakoni demikian, tetapi tetap saja tidak ada kesembuhan, dan berat badan saya malah membengkak sampai 100kg dari sebelmnya 85 kg, itu berlangsung selama 6 tahunan, dan tiap 2 minggu sekali ECG (Electro Cardio Graph), pemeriksaan jantung dan tekanan darah.
Saya mulai jenuh dan putus asa dan akhirnya mencoba olahraga yll, berenang, belum apa-apa nafas sudah gak kuat, jadi tidak efektif, saya juga coba tennis, sama saja, nafas gak kuat badan belum keringatanterakhir saya coba lagi bersepeda gunung, lumayan meyehatkan dan agak meringankan penyakit saya, dan cukup menyenangkan, namun akibatnya saya mengalami cedera sendi lutut, lalu apalagi olahraga yang bisa saya lakukan?
Akhirnya saya membaca mengenai fitnes, dan tertarik, dan mulai fitnes, dan saya tidak mengalami masalah selama fitnes, dan penyakit yang saya derita bertahun-tahun malah lenyap dalam tempo 4 bulan, sebelumnya saya konsultasi ke dokter dan dia tidak menganjurkan, namun saya minta agar dokter tetap memonitor saya.
Dan selanjutnya saya tidak pernah lagi mengalami serangan penyakit-penyakit yang saya sebut diatas dan lepas dari ketergantungan obat-obatan, malah tubuh saya menjadi bugar dan pelan-pelan mengalami perubahan bentuk, yang tadinya banyak lemak menjadi banyak otot, istilahnya berat boleh saja sama, tapi berat lemak atau berat otot?
Memang di Indonesia umumnya fitnes dilakukan oleh kalangan muda, ditempat fitnes saya juga mungkin cuma saya yang paling tua, umumnya masih berada pada usia dibawah 35 thn, dan kebanyakan usia 20 tahunan, tentulah motivasi yang muda dan yang tua berbeda, kalau yang muda mungkin lebih menekankan pada penampilan bentuk tubuh, tetapi yang tua lebih kepada kesehatan walaupun tubuh mengalami perbaikan juga. Ada rekan fitnes yang berusia diatas saya, malah ada yang 65 thn, dan saya kagum pada mereka yang tetap bugar pada usia sedemikan.
Memang ada yang mengatakan, yang terpenting buat manula adalah aerobik, tetapi di fitnes juga ada alat aerobik, dan latihan beban juga otomatis akan melatih aerobik, jadi semua berjalan seiring.
Kendala-kendala terhadap manula yang mau latihan fitnes juga banyak, dan umumnya ini tidak diketahui oleh para instruktur yang umumnya berusia muda, dan saya pernah ngobrol-ngobrol dengan berbagai instruktur fitnes, yang berkompeten umumnya tamatan sekolah tinggi olah raga, atau jebolan sekolah instruktur fitnes, dan banyak juga yang tidak berpendidikan cuma mengandalkan badan besar doang, dan secara umum mereka mengakui kalau pelajaran mereka umumnya diperuntukkan bagi kaum muda, tidak pernah saya temukan yang diajarkan melatih orang yang berusia 40 thn keatas, jadi bagi manula yang ingin latihan fitnes juga harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang fitnes dan metabolisme tubuhnya, jangan mengandalkan instruktur fitnes yang ada, karena olahraga ini adalah olah raga beban, maka dekat sekali dengan resiko cedera, bisa otot, persendian dsb, dan bila manula cedera akan lama sekali pemulihannya, berbeda dengan yang muda.
Umumnya orang yang latihan pertama sekali akan merasakan badan sakit-sakit dan pegal-pegal yang bisa berlangsung selama 1 minggu, dan bagi yang tidak memaham,i sudah cukup alasan untuk tidak melanjutkan lagi. Bagaimana tidak, sudah bayar mahal, badan malah pada sakit, siapa yang mau? Namun perlu dipahami, badan sakit karena struktur otot yang tertidur selama ini dibongkar, dan disusun kembali, dan pelan-pelan serat otot akan bertambah besar dan bertambah banyak, proses demikian itu akan terasa pegal dan sakit, jadi kalau mengalami rasa demikian, berbahagialah karena tubuh anda sedang mengalami proses perubahan, jadi dapat dikatakan, orang yang terbiasa latihan fitnes akan mencari rasa sakit dan pegal itu, tetapi setelah latihan maximal 1 jam sesudahnya tidak akan merasa sakit lagi, malah menjadi bugar.
Ada 2 jenis latihan, yaitu latihan beban maximal dan latihan beban yang ringan sedang,dan masing-masing berbeda sasarannya tergantung kebutuhan dan kondisi peserta.