Dulu saya selalu berkeinginan untuk ngeblog tentang keseharian saya sebagai mahasiswa saat saya kuliah nanti. Tapi itu hanyalah wacana yang sapai sekarang belum terwujud. Saya masih SMA waktu itu, lebih suka menghabiskan waktu di rumah, berselancar ria internetan, baca blog, baca buku, baca forum, baca apa aja deh. Bacaan adalah pintu kemana saja bagi saya, membawa saya terbang dari satu latar ke latar lain. Termasuk membayangkan bagaimana saya jika berkuliah nantinya.
Kenyataan berkata lain, kuliah di sebuah intitusi negeri dengan tugas seabrek membuat saya lupa diri. Menulis, emmbagikan pengalaman selama kuliah hanya jadi wacana. Dan kalau dipikir lagi tidak banyak yang bisa saya ceritakan selama ngampus. Rutinitas saya itu-itu doang sih, bangun-ngampus-makan siang-ngampus sampe sore kalo ada jadwal-kalo gak ya pulang-nugas-kerja kelompok-ujian, begitu terus hingga saya lulus. Ehe.
Dan wacana itupun kembali terulang. Setelah lulus, saya cukup terbantu dengan adanya tulisan yang mengulas proses mencari kerja, mulai dari pendaftaran, tes awal, tes wawancara, tes kesehehatan, dan interview. Sebagai bentuk terimakasih, saya selalu ingin menulis kembali pengalaman saya dalam mencari perkerjaan. Meskipun bukan pengalaman keberhasilan. Namun banyak yang saya pelajari dan belum ada dalam tulisan blog pada umumnya.
Apa yang membuat saya menunda menulis pengalaman berburu perkerjaan?
Banyak.
Diawali dari graduation blues yang saya alami. Ada sedikit kejadian personal yang membuat saya sangat down mendekati hari wisuda. Mungkin biasa aja buat sebagian orang, tapi bagi saya tidak karena saya tidak bisa menyalahkan apa yang sudah terjadi. Akibatnya saya menyalahkan habis-habisan diri saya sendiri. Klasik. Dan sakit hati itu saya bawa agak lama dalam hari-hari saya selanjutnya, berbulan-bulan malah. Hal buruk, yang sedikit banyak menghambat saya untuk giat mencari pekerjaan setelah lulus. Dalam masa-masa tersebut saya masih mengikuti beberapa job fair, ada beberapa pengalaman berharga yang masih saya ingat, mungkin akan saya tulis dalam artikel selanjutnya.
Masih dengan graduation blues, saya mengikuti beberapa tes namun gagal di tahap tertentu. Saya sudah merasa memberikan usaha terbaik, namun tetap saja gagal. Kemudian saya memilih untuk melupakannya. "Buat apa nulis pengalaman gagal", pikir saya. Wkwk. Sempat saya memutuskan untuk berhenti mencari kerja, tepat bulan februari tahun lalu. Saya muak dengan semuanya, merasa tidak ada yang dituju. Apalagi dengan tekanan keluarga besar yang selalu memojokkan saya. Membuat saya terpukul sangat sedih, dan sempat berpikiran untuk mengakhiri hidup saja.
Mulai Februari itu, saya fokus main game online. Menemukan kegembiraan kecil setelah bekerja keras menyelesaikan quest dan event. Berdiskusi, berchitchat ria ngalor ngidul dengan komunitas game. Get a life. Hehe
Cya~. Mungkin akan ada ngalor ngidul part 2 (semoga saja)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H