Pada detik yang terus layu
Menyisakan setiap helai kenangan berguguran
Membentuk angka yang mengguratkan kedewasaan
Yang menuntut diri untuk terus lakukan
Bersama dengan irama rutinitas
Merajut cerita yang kita ringkas
Tuk bersemayam dalam ingatan
Untuk membentuk kita
Membentuk kedewasaan
Banyak harap dan doa yang berhamburan
Disetiap kening yang menyapa bumi
Disetiap tangan  yang menengadah ke langit
Disetiap hati yang mengerti apa yang kita inginkan
Semoga kelak Sang Pemilik Kehidupan berbaik hati menjawabnya.
Detik terus berjalan, menuntut kita untuk terus melangkah
Meski terkadang kaki kita, masih terus ragu pada pijakan yang mana ia akan didaratkan
Tak apa, adalah kata yang terkadang menjadi pelarian
Tuk bersandar dari lelahnya kehidupan
Sejuta kata motivasi yang terus berusaha menguatkan
Tak apa
Sungguh tidak apa!
Entah berapapun angka yang menunjuk usia
Ia adalah anugerah terindah yang diberikan oleh-Nya
Yang mempertemuakan aku, kamu, dan segala cerita
Dan kelak kita akan menjadi apa yang kita harapkan
Semoga demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H