.. . Desember yang basah
angin lembab mengalun sendu
dingin mengawang, meruap selimuti hati
Wajah diriak awan, tengadah dalam hitam
kenangan tumpah
hujan membawa ingatan ingatan kecil tentang sesuatu
serupa tangis bulirnya bisu
Awan awan murung, jejak terbias
angin merutuki keadaan yang bermula dari segala harap
Sunyi menikam dalam rindu dan ketiadaannya
nanar mata segala iba, dihela nafas bulirnya gantikan kata
Malam dilangit hitam dingin
hujan masih saja
gemericiknya memasung rasa
jalan basah sepi, sebidang harap kembali terendap
Ini sua kita, mari bicara tentang hati yang khawatir
jangan biarkan rindu surut dikelopak mata sebab esok mungkin tiada
Image from google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H