Mohon tunggu...
Humaniora

Pembentukan Karakter pada Anak

27 Februari 2018   20:41 Diperbarui: 27 Februari 2018   20:43 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keluarga adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak. Karakter seorang anak berasal dari keluarga. Dimana sebagian sampai usia 18 tahun anak-anak di Indonesia menghabiskan waktunya 60-80 % bersama keluarga. Sampai usia 18 tahun, mereka masih membutuhkan orangtua dan kehangatan dalam keluarga. Sukses seorang anak tidak lepas dari "kehangatan dalam keluarga"..

Ulama besar Imam Al Ghozali menyebutkan Karakter itu terbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang, kalau dia biasa melakukan perbuatan yang baik maka secara otomatis akan muncul dalam dirinya karakter yang baik, sebaliknya jika dia biasa melakukan perbuatan yang jelek maka secara otomatis juga akan muncul dalam dirinya karakter yang jelek.

Memahami karakter anak memang terkadang begitu sulit bahkan kita seringkali tidak mampu melakukannya. Kebanyakan kita bahkan dibuat bingung oleh anak sehingga mereka enggan membagi banyak hal misalnya cerita di sekolah, masalah mereka, hingga cerita-cerita yang biasa kepada kita sebagai orang tua. Ketika anak mulai tidak nyaman berbicara dengan kita, mungkin itu berarti kita belum mampu mendapatkan kepercayaan dan memahami karakter anak itu sendiri. Untungnya, kami memberikan beberapa tips memahami karakter anak yang bisa anda coba di rumah :

1. Mendengarkan anak anda dengan baik.

2. Berusaha memahami tipe emosional anak

3. Interogasi anak dengan baik

Kunci dalam pendidikan karakter agar karakter anak bisa tumbuh dan berkembang maksimal, ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0 -- 7 tahun bahkan lebih. Yaitu:

1.Kebutuhan akan rasa aman

2.Kebutuhan untuk mengontrol

3.Kebutuhan untuk diterima.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun