Setiap kali umat katolik merayakan natal pasti selalu ada simbol lain yang digunakan. Kerapkali umat katolik menggunakan topi sinterklas yang berwarna merah sebagai ciri khasnya. Selain itu dikenal juga patung sinterklas dan biasanya adalah seorang kakek gendut tetapi memberikan hadiah.
Lalu mengapa simbol sinterklas ini ada dalam gereja Katolik dan bagaimana sejarahnya? Sinterklas adalah tokoh fiksi yang terinspirasi dari Santo Nikolas, seorang uskup Katolik pada abad ke-4. Santo Nikolas terkenal karena kebaikannya dalam memberi hadiah kepada orang miskin. Dalam tradisi Gereja Katolik, Sinterklas dianggap sebagai inkarnasi dari Santo Nikolas, pelindung anak-anak. Sinterklas juga diyakini sebagai seorang biarawan bernama St. Nicholas yang berasal dari Myria, Turki, sekitar 280 M. Sinterklas adalah tokoh legendaris yang dikenal sebagai pemberi hadiah bagi anak-anak. Santa Claus merupakan karakter campuran dari Sinterklas, Bapak Natal, dan Santo Nikolas.
Dalam perayaan natal, keberadaan sinterklas ini tidak mutlak ada karena keberadaaanya tidak menyebabkan berkurangnya makna misteri natal bagi umat katolik. Namun seringkali digunakan untuk membaut upacara natal lebih meriah. Apalagi ketika perayaan natal khusus untuk anak-anak sinterklas ini cukup penting disemarakan sehingga melalui simbol ini anak-anak tertarik untuk mengenal dan memaknai natal sebagai perayaan yang penuh kegembiraan dan sukacita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H