Hingga saat ini, telah banyak sekali penerapan Augmented Reality dalam berbagai kebutuhan terutama untuk kepentingan bisnis. Walau belum menjangkau secara keseluruhan, namun sudah menunjukan dampak yang kuat dalam menarik perhatian penggunanya dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, dan karena alasan itulah para pelaku bisnis satu-persatu memanfaatkan teknologi AR ini sebagai senjata dalam meningkatkan peluang sukses mereka.
Augmented Reality (AR) pada umumnya berperan sebagai hub real time dan kombinasi teks yang terintegrasi, grafik, audio dan beberapa perangkat tambahan lainnya ke layar pelanggan dan menampilkan objek maya ke dunia nyata. Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, penyedia aplikasi Augmented Reality berfokus pada pengembangan layanan berbasis lokasi untuk perangkat seluler.
Perusahaan menggunakan ini sebagai peluang untuk mengontekstualisasikan produk dan mengirim pesan promosi yang dipersonalisasi kepada klien potensial mereka untuk upselling, cross selling dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan.
Bisnis tingkat 1 terus bereksperimen dengan aplikasi Augmented Reality di toko, secara online, dan di perangkat seluler. Secara global ruang ritel semakin penuh dan pelanggan mulai tidak menanggapi metode pemasaran tradisional, di situlah augmented pitching mulai terjadi.
Karena pembeli lebih memilih strategi omni-channel dengan kombinasi belanja online, mobile, dan konvensional untuk kenyamanan mereka, merek dan perusahaan harus memikirkan cara-cara baru dan inovatif yang dapat menarik perhatian pelanggan.
Contoh penerapan termasuk memungkinkan pelanggan untuk secara virtual mencoba pakaian online atau di "ruang ganti virtual" di toko atau bagaimana perhiasan akan terlihat pada kondisi pencahayaan tertentu dan dengan warna kulit tertentu. Intinya adalah bagaimana memberikan akses kepada pelanggan untuk mencoba secara virtual produk yang mereka beli dengan cepat dan mudah.
Future Market Insight dalam laporan yang akan datang mengindikasikan, dengan penerapan aplikasi Augmented Reality yang fenomenal untuk perangkat seluler, peluang ritel di CAGR diperkirakan akan tumbuh lebih dari 35% dalam beberapa tahun mendatang.
Dalam hal aplikasi peluang ritel dapat dibagi menjadi, pencarian lokasi, dan pencarian produk, mengakses informasi produk & menerima pesan promosi yang relevan. Namun FMI dalam laporan yang akan datang menyoroti bahwa setelah sensasi awal Augmented Reality berbasis mobile di sekitar GPS, telah ada pengembangan untuk mengembangkan aplikasi yang lebih kaya dan lebih intensif secara grafis yang diharapkan dapat mendorong minat pengguna lebih besar lagi.
Selama periode perkiraan, FMI memprediksi fungsionalitas terikat untuk memperluas cakrawalanya ke layanan lokasi berbasis visi-komputer (seperti gambar dan pengenalan obyek) untuk memberikan kemampuan dalam mengidentifikasi objek diam dan bergerak secara visual.