Projection Augmented Reality (Proyeksi Augmented Reality), atau kadang bisa disebut juga sebagai "Augmented Reality spasial," adalah metode penyampaian informasi digital kepada pengguna dalam konteks stasioner. Target objek dan pengguna dapat bergerak di sekitar lingkungan, tetapi zona di mana pengalaman AR terjadi terbatas pada bidang pandang dari kedua proyektor tetap dan kamera pendukung untuk pelacakan.
Contoh pertama dari proyeksi Augmented Reality disebut "Digital Desk. Pada bulan November 1991, dalam beberapa bulan dari rekan-rekan mereka di Boeing, Tom Caudell dan David Mizell, William Newman dan Pierre Wellner, kemudian para peneliti di University of Cambridge dan Xerox EuroPARC, menerbitkan makalah dalam konferensi UIST 1991 yang disebut DigitalDesk Calculator: Tangible Manipulation on a desktop display.
Bagaimana Cara Kerja Proyeksi Augmented Reality
Projection Augmented Reality memiliki satu atau lebih perangkat optik (proyektor) yang memproyeksikan sinar cahaya ke permukaan kerja yang dirancang khusus dan dalam beberapa kasus langsung pada bagian di mana pengguna bekerja. Ini memberikan panduan langsung untuk tugas dan mengurangi kebutuhan untuk mengganggu alur kerja untuk memeriksa informasi di tempat lain.
Ruang kerja untuk Projection Augmented Reality juga menampilkan berbagai kamera stasioner. Kamera diposisikan untuk melacak objek dengan atau tanpa fidusia. Pengendalian lingkungan ruang kerja, seperti pencahayaan, mengurangi kompleksitas komputasi dari algoritma pelacakan.
- Teks, misalnya, waktu siklus menghitung mundur
- Gambar, misalnya, cetak biru atau panah arah sederhana
- Animasi
- Video
Beberapa sistem juga menyediakan bantuan melalui audio yang disinkronkan.
Manfaat Dari Proyeksi Augmented Reality
Berikut, manfaat yang dapat ditawarkan oleh Proyeksi Augmented Reality:
- Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan dari monitor dan layar komputer, karena instruksi muncul langsung di area kerja.
- Mengurangi beban kognitif pengguna saat mengikuti instruksi kerja karena fakta bahwa tidak perlu "mengalihkan perhatian" antara instruksi kerja dan tugas yang sedang ditangani.
- Memberikan umpan balik pada tugas yang telah selesai untuk peningkatan proses, penelusuran, dan ID digital unik untuk membangun siklus.
Baca juga:5 Teknologi yang Akan Merubah Industri Konstruksi Menjadi Lebih Sempurna
Use Case
Proyeksi Augmented Reality dapat mengoptimalkan kinerja beberapa jenis tugas produksi dan logistik karena pekerjaan dapat dilakukan di stasiun kerja (daripada pengguna pergi ke tempat kerja atau bergerak di ruang yang lebih besar).
Pekerjaan yang dapat merasakan manfaat dari proyeksi Augmented Reality meliputi:
- Pemasangan
- Membongkar
- Inspeksi
- Penyusunan
- Pengurutan
- Pemeliharaan
- Pengukuran
- Pengelasan
- Wire harness routing
- Penggantian lem manik
- Logistik (pengiriman dan penerimaan)
- Pelatihan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H