Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berita Apa Yang Disukai Oleh Orang Amerika?

22 Januari 2015   23:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:34 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14219175452029347886

Presiden Amerika Serikat Richard Nixon berkata, “Orang Amerika tidak percaya apapun kecuali mereka melihatnya di televisi.” Pernyataan Nixon ini boleh jadi benar karena masyarakat Amerika menjadikan televisi (74%) sebagai sumber berita yang utama. Setelah televisi berturut-turut adalah internet (36%) , koran (23%), radio (17%) dan majalah (3%). Sumber riset ini dari US News Consumers tahun 2012. Survei yang sama dilakukan pada tahun 1992, belum memasukkan internet tetapi urutan sumber informasi masih sama yakni dari yang tertinggi tv-koran-radio-majalah. Isu yang masuk dalam daftar 10 perhatian utama masyarakat Amerika adalah menguatkan perekonomian Amerika di urutan pertama dan mengurangi kejahatan di urutan kesepuluh. Apakah publik Amerika tidak tertarik pada isu luar negeri? Menurut Dr. Stephen Farnsworth, Direktur Pusat Kepemimpinan dan Studi Media, Universitas Mary Washington Amerika terlalu luas dan banyak hal yang berbeda sehingga keinginan untuk tahu tentang luar negeri minim. Bahkan hampir sebagian besar orang Amerika tidak bepergian keluar negeri. Jika mereka pergi keluar negeri maka destinasi yang dituju adalah Karibia, Kanada dan Meksiko, dua yang terakhir adalah negara yang berbatasan langsung dengan Amerika. Dr. Stephen Farnsworth mencontohkan koran tempatnya dulu bekerja sebagai wartawan, Kansas City Star tidak punya koresponden luar negeri karena pembaca koran tersebut tidak tertarik pada isu luar negeri.

Karena alasan itulah fokus jurnalis di Amerika adalah isu domestik.Dr. Stephen Farnsworth menjelaskan isu domestik dianggap berkaitan langsung dengan kehidupan warga. "Orang Amerika lebih peduli pada cara membayar tagihan mereka sendiri."

Foto: Suasana di depan kantor Obama (koleksi pribadi Monique Rijkers)

Isu domestik seperti korupsi selalu mendapat perhatian publik karena itu  ia mendorong wartawan menulis berita tentang korupsi. “Laporkan korupsi meski kecil agar pejabat publik yang lain tahu bahwa untuk jumlah kecil sekalipun mereka bisa ditangkap. Bahkan berpikir untuk korupsipun atau coba-coba korupsi bisa jadi berita, bukan hanya ketika korupsi sudah terjadi.” Topik luar negeri yang menarik perhatian publik Amerika adalah jika terjadi perang, bencana dan peristiwa tertentu yang berkaitan langsung dengan Amerika. Menurut data tahun 2010, media massa Amerika mengangkat isu yang berkaitan dengan negara lain berurutan dari yang paling banyak diberitakan adalah Afghanistan (15,6%), Haiti (karena gempa dan lokasi berdekatan dengan Amerika), Inggris, Irak, Iran dan Pakistan. Indonesia sempat menjadi negara yang cukup sering diliput oleh media massa Amerika pada tahun 2005. Sedangkan bagi media massa di luar Amerika, menurut data yang dipaparkan Dr. Stephen Farnsworth adalah tentang kasus kriminalitas dan keamanan nasional yang berkaitan dengan terorisme. Sementara untuk berita positif adalah olah raga, budaya massa (khususnya film dan musik) dan bisnis.

Namun meski publik Amerika tidak tertarik pada isu internasional bukan berarti pemerintah Amerika tidak peduli pada isu internasional. Presiden Obama misalnya, satu bulan pertama setelah dilantik sebagai presiden Amerika Serikat, ia berkunjung ke Mesir dan Turki. Obama melakukan wawancara eksklusif pertama sebagai presiden ketika itu dengan Al Arabiyah. Obama termasuk Presiden Amerika yang cukup agresif mendekat pada negara-negara Islam. Tentu publik Indonesia tak akan lupa bagaimana Obama menikmati nasi goreng ketika ia datang ke Indonesia. Media internasional pun di negara-negara muslim kerap memberitakan tentang Amerika. Sebut saja Aljazeera, Al Arabiyah, Nile News of Egypt, Lebanese Briadcasting Corporation, Al Manar TV, BBC, ARD dan ZDF, sehingga Presiden Amerika Serikat umumnya disebut “The Global President” atau Presiden Dunia.

Jika berbicara tentang isu luar negeri, salah satu topik yang sering mengemuka adalah tentang Israel-Palestina. Dr. Stephen Farnsworth menyatakan Amerika tidak dapat menyelesaikan konflik Israel-Palestina karena keterbatasan Amerika. Ia mengakui banyak negara yang berharap Amerika dapat mengurusi semua hal di dunia ini namun Presiden Amerika harus mendengar pendapat rakyat Amerika sendiri terhadap setiap tindakan yang akan diambil oleh presiden. Malah menurut Dr. Stephen Farnsworth, Presiden Amerika tidak mudah untuk membuat kebijakan karena semuanya harus disetujui Kongres. Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah dalam beberapa hal tidak disambut baik oleh publik. Misalnya untuk kebijakan terkait Irak, 35% publik Amerika menyetujui kebijakan yang diambil pemerintah namun 56% publik menolak kebijakan yang diambil pemerintah. Kebijakan yang didukung oleh publik adalah yang berkaitan dengan hubungan antar ras, sedangkan kebijakan yang ditolak oleh publik adalah tentang kebijakan imigrasi. []

Catatan: diambil dari kelas Dr. Stephen Farnsworth saat pelatihan investigasi jurnalistik bersama 20 wartawan dari 20 negara lain dalam Program International Visitor Leadership Program di Amerika Seerikat selama tiga pekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun