Mohon tunggu...
monika krisilvani
monika krisilvani Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi fakultas psikologi universitas Gadjah Mada... seorang gadis yang ingin tumbuh menjadi wanita yang lebih baik...

Selanjutnya

Tutup

Money

Tangis Ibu Pertiwi

12 April 2010   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kulihat ibu pertiwi...

sedang bersusah hati, air matanya berlinang...

mas intan yang terkenang...

hutan, gunung, sawah, lautan, simpanan kekayaan...

kini ibu sedang lara, merintih dan berduka..


lagu ini adalah lagu yang sering disenandungkan ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, dan mungkin hal ini memang benar terjadi, ketika melihat alam indonesia yang tidak sehijau dulu, kayu-kayu gelondongan dihanyutkan ke sungai.  Eksploitasi alam yang terjadi, penambangan yang menguras habis segala logam mulia yang tertanam di rahim ibu pertiwi. Polusi yang terjadi semakin menjadi, dimulai dari polusi udara akibat semakin banyaknya kendaraan bermotor, polusi suara akibat dari mesin berat yang dipakai untuk pembangunan bangunan-bangunan beton, polusi air akibat limbah industri yang semakin berkembang di pinggiran kota...

semoga saja ibu pertiwi masih bisa sabar dengan ulah kita,

jangan sampai ibu pertiwi marah lalu timbullah lagi gempa berkekuatan tinggi, atau tumpahnya air laut ke daratan dalam bentuk gelombang tsunami besar...

yah kita memang tidak bisa saling tuding atau tunjuk...

kita semualah yang berpijak di bumi pertiwi, tanah air Indonesia kita...

dan kita harus berkaca dan mulai kembali merawat ibu pertiwi yang sudah renta dan tua ini...

lestarikan alam Indonesia kita...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun