 "Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa" Ganjaran  orang  yang  sombong  dan  tidak  bersyukur  akan  anugerah  Tuhan adalah kehancuran, kenistaan, hidup  tak  berharga. Tapi  orang  yang  berharap  dan  percaya  akan  Tuhan , Dia  akan  memeliharanya. Banyak  orang  mengalami  "Karma"  atas  perbuatannya, bahkan  anak  keturunannya  harus  menanggung.
Masih  terngiang apa  yang  diajarkan  oleh  nenek dan  kedua  orang  tuaku. Jika  mereka  melakukan  sesuatu kebajikkan,mereka selalu  bilang:" Supaya  keturunannya  dijaga  oleh  Tuhan  dan  mendapat  berkat" Sepertinya  mereka  punya  pamrih , namun  itu  cara  mereka  untuk  mengingatkan dan  membangun  kesadaran  diri  untuk  hidup baik, bijak dan  berkenan  dihadapan  Tuhan. Dan  semua  itu  sungguh  kami  rasakan.
" Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
Apa  yang  dijanjikan  Allah  kepada  para  hambanya, yakni  Abraham  sebagai  Bapa  segala  Bangsa yang  diakui  oleh agama  Yahudi, Katholik &  Kristen, Islam. Serta  keturunan  Abraham sebagai  nabi  besar, yaitu  Iskak, Yakub  serta  11  saudaranya  yang  disebut  dalam  Suku  Israel, sungguh  terpenuhi.  Bahwa  Allah  mengutus  Sang  Penebus  terjanji  dari  keturunan  Abraham.
Kidung  "  Magnificat "  yang  merupakan  ungkapan  ketulusan  hati  Maria, sebagai  anawim  yang  rendah  hati, sungguh  mengajari kita untuk  menjadi  orang  yang  merdeka  dihadapan  Tuhan  dan  sesama. Dia  tidak  merasa  tinggi atau  direndahkan  dihadapan  sesama,tapi  penuh  syukur kendati  hidupnya  penuh  penderitaan  hingga  dikaki  Salib dan  memangku  jenazah  Putranya  yang  tak  bernyawa.  Resiko  dari " Fiat" nya  sungguh  dijalani  dengan  setia  dan  taat. Dengan  penuh  syukur dia  mengandalkan  Tuhan menjadi  penuntun hidupnya.
Saudara-saudaraku kamu  dipanggil kepada  KEMERDEKAAN, tetapi janganlah  kamu  mempergunakan  kemerdekaan  itu  sebagai  kesempatan  untuk  hidup seturut  hawa  nafsumu. Melainkan  abdi-mengabdilah  dalam  cinta  kasih. Sebab  seluruh  hukum  terpenuhilah  perintah  ini :"  Kasihanilah  sesamamu  seperti  dirimu  sendiri!" Hendaklah  hidupmu  dipimpin  oleh  Roh !" dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki, tetapi  marilah  kita berbuat  baik kepada  semua  orang. ( Nasihat  Santo  Paulus  kepada  umat  di  Galatsia).
Tak  kalah  dasyat  Rasul  Petrus  juga  menasihati  umat  perdana  demikian :" Hidupah  sebagai  orang  yang  merdeka, bukan  seperti  mereka  itu  yang  yang  menyalahgunakan  kemerdekaan itu untuk  menyelubungi kejahatan-kejahatan  mereka, Tetapi  hiduplah  sebagai  hamba  Allah. Hormatilah  semua  orang, kasihanilah saudara-saudaramu, takutlah  akan  Allah,hormatilah  Pemeritah (penguasa).
Bapak  Proklamator, Presiden  Republik  Indonesia  yang  I , Ir Soekarno  berkata  demikian :"Do good to another man, even when they do not do you good; another will certainly do you good."
"Lakukanlah kebaikan kepada orang lain, bahkan ketika mereka tidak berbuat baik kepadamu; yang lain pasti akan membantumu." Beliau  telah  merdeka  untuk  berjuang  dan  berbagi  kebaikan  bagi  masyarakat  Indonesia.
