Shalom  Diary, kita  jumpa  lagi
Wui salamku  seperti  lagu  Hello..hello nya  Andy  Meriem  Matalata  ya. Saya  senang  setelah  sekian  lama kita  tidak  bersua, dan saya  jarang  menyetuhmu, dengan  untaian  larik-larik  kata, tuk  membuatmu  makin  bernas.. Diary  saya  mau  cerita nih. Akhir-akhir  ini  terasa  panas, gerah sepertinya  tanda  kemarau  panjang  akan  hadir.
Menyambut  musim  tanpa  hujan  saya  jadi  ingat lagu  Kemarau yang  di nyanyikan oleh  Prambors Band, syairnya  seperti  ini
Tiada ranting yang rimbun
Daun pun berguguran
Mata air pun kering
Tiada titik embun turun
Saat itu, kemarau yang datang
Hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
Membasahi jiwa ini
Tiada pohon yang rindang
Tempat berteduh diri
Air mata pun kering
Suara hati pun membisu
Saat itu, kemarau yang datang
Cita hati t'rasa sendu
Cah'ya mentari t'rasa panas
Menyinari jiwa ini
Kapankah mendung datang mengalun
Mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti
Pasti kemarau pergi berganti
Singer: Prambors Band
Title: Kemarau
Membaca  atau  menyanyikan larik-larik  tembang  di atas, rasanya  hadirnya  air  sebagai  sumber  kehidupan  menjadi  sangat  penting  dan  diharapkan. Yah  manusia  tidak  bisa  hidup  tanpa  air. Karena  tubuh  kita  sungguh  sangat membutuhkan  air untuk  minum, memasak, mandi dan  keperluan  vital  lainnya.