"The biggest adventure you can take is to live the life of your dreams."
"Petualangan terbesar yang dapat Anda lakukan adalah menjalani kehidupan impian Anda." --
Oprah Winfrey
Apa yang kualami ini seperti mimpi saja. Tuhan telah memberi kesempatan padaku untuk menjelajah tempat yang dulu hanya dalam bayangan saja. Pagi yang amat cerah ketika kami bangun, membersihkan diri dengan mandi air kota Mesir. Pagi ini kami mulai mengelilingi kota Mesir termasuk melewati beberapa kali Sungai Nil yang luas dan terkenal untuk membuang bayi Musa.
Imajinasiku menerawang akan cerita masa kecil serta Film tentang kisah bayi Musa yang pernah kulihat saat saya duduk di bangku SD, melintas kembali. Ya sewaktu Sekolah dulu, Romo Parokiku berasal dari Italy, sering memutarkan Film tentang sejarah Kitab Suci dari Kisah Adam dan Hawa, Bahtera Nabi Nuh, Abraham yang pergi dari tanah asal menuju Kanaan, Kisah pengorbanan Iskhak putra Abraham, kisah Musa dan perkembangan Bangsa Israel dan masih banyak lagi.
Semua terlintas begitu gamblang dalam benakku. Kini saya tidak menyangka bahwa saya telah menginjakkan kaki di tempat-tempat yang dulu kudengar dalam cerita. Nah hari ini kami sampai di Kiro Mesir, pusat kota.
Separo kota di Kairo Mesir disebut The Dead City karena untuk perkuburan dan ditengah kuburan itu dibangun rumah-rumah penduduk yang tidak mampu bisa dibayangkan bangaimana keadaan Rumah mereka di tengah pemakaman.
Bus berkeliling kota, sampailah kami di pusat tourisme Mesir yang terkenanl yakni Piramide, ada tiga Piramide besar yang merupakan makam raja Firaon/ Farao, dan yang lebih kecil adalah makan istrinya, demikian menurut penjelasan tour guide.
Tiga Pramide itu berjajar dan ada patung Spink Singa berkepala manusia,terletak tidak jauh dari Piramide, ada di bagian depan di jalan besar. Kami hanya sejenak keliling Piramide dan mengambil foto secara pribadi maupun dalam group, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan
Kami sempat mampir ke tempat penjualan Parfum " Siwa". Gadis Mesir nan cantik dengan fasihnya berbahasa Inggris menerangkan parfum yang terkenal dari Parispun atau parfum bermerek seperti Victoria Secret, Amber Romance, Libertine dll kalah dengan bibit parfum yang dijualnya karena yang dari Paris itu banyak campuran alcohol sedang yang dia jual cukup dicampur dengan air agar tidak bernoda di baju.
Memang sangat menarik promosinya, padahal harganya cukup mahal yang botol besar kira --kira 125 ml harganya $ 60. Banyak para ibu maupun bapak yang membeli untuk diri sendiri maupun oleh-oleh, rupanya setiap para peziarah diajak kesini oleh Amir, karena mereka begitu akrab dengan Amir, tour guide kami.
Saya sendiri tidak tahu menahu tentang parfum, namun saya penuh perhatian untuk mendengarkan. Tiba-tiba di tengah sibuknya dia dan teman-temannya melayani para pembeli dia menghampiri saya dan memberikan bibit parfum Narwastu pada saya dan berkata " This is special for you sister, Happy Christmas ".
Saya sangat terharu menerimanya, dan setelah kulihat adalah Narwastu dan begitu harum. Sungguh hadiah yang tak kusangka. Mungkin dia memperhatikan saya yang tidak membeli apa-apa. Bagiku memang buat apa dan untuk siapa minyak wangi ? jadi memang tak ada hasrat untuk membeli, apalagi dengan harga yang sangat mahal, untuk ukuranku he..he..he.
Tidak hanya dari dia saja dalam perjalanan pulang Amir memberikan bibit parfum dengan ukuran botol yang sama, dengan aroma Lavender, Amir bilang Dia menganggap saya sebagai ibunya, dan mengucap terima kasih karena telah menguatkan dia.
Entah apa yang dimaksud? Memang dia beberapa kali sharing dan saya menanggapinya dan memberi ide dan jalan keluar, suatu saat dia ingin sekali ke Indonesia terutama ke Bandung, dia banyak membaca tentang Indonesia, dan selalu mengantar para peziarah dari Indonesia, oleh karena itu dia fasih berbahasa Indonesia.

Dari tempat parfum Siwa kami meneruskan wisata untuk menambah pengetahuan kami yaitu di tempat pembuatan Papyrus, kertas yang dapat bertahan hingga ratusan tahun. Di Showroom yang cukup luas terpampang aneka lukisan dan tulisan suci beraneka warna yang dibuat dari papyrus. Kami dikumpulkan disuatu tempat pembuatan Papyrus.
Dipertunjukkan pembuatannya dari awal yaitu dari tanaman papyrus, sejenis gelagah rumput yang biasa tumbuh dirawa, dipotong, dipukul dan disambung, dipres dan dikeringkan. Setelah siap sebagai bahan untuk tulisan baru ditulisi atau dilukis.
Sungguh menambah wawasan dan pengetahuan kami baik orang dewasa maupun anak-anak dalam rombongan kami memperhatikan penjelasan dengan penuh antusias. Baca juga : "Mengenal Keajaiban Papirus sebagai Kertas Kuno" https://www.kompasiana.com/monikaekowati6276/609f53348ede4864f0775ea2/mengenal-keajaiban-papirus-sebagai-kertas-kuno
Dari tempat papyrus kami mengunjungi 5 gereja antara lain Gereja gantung yang dibuat menggantung dan sangat artistic, semua gereja bertuliskan Arab. Kami juga mengunjungi gereja yang sangat sederhana dan letaknya agak ke dalam lewat rumah penduduk dan pertokoan, konon gereja itu adalah tempat Bunda Maria, Kanak Yesus dan Santo Yosef, ketika mengungsi ke Mesir.
Namun saat kami berkunjung kesana tempat tersebut yang merupakan kamar Bunda Maria, ditutup dengan pagar besi dan dibuka pada waktu tertentu sehingga kami hanya bisa melihatnya dari luar.
Kami juga mengunjungi Gereja di mana Bunda Maria pernah 3 kali menampakan diri disiang hari, bahkan Presiden Mesir Anwar Sadad , konon juga melihatnya.
Setelah peristiwa itu Presiden Mesir menganjurkan untuk membangun gereja yang cukup megah yang terletak di depan Gereja tersebut. Gereja tempat Bunda Maria menampakkan diri gerejanya sangat kecil dan sederhana , letaknya tidak jauh dari bandara.
Cukup lama kami diberi waktu untuk berdoa di gereja itu. Hari mulai merambat menuju senja ketika kami puas mendaraskan doa.Setelah kami mengucap syukur dan mohon berkat perjalanan baik, kami meneruskan perjalanan menuju Bandara.
Pukul 19.00 waktu setempat kami terbang dengan Pesawat Emirat, kami sempat singgah di Bandara Dubai , bandara yang mewah dan megah. Waktu istirahat cukup lama hingga dini hari, aka kami menggunakn kesempatan untuk tidur dan ada yang berjaga, ada yang berkeliling melihat suasana bandara, kemudian duduk lagi.
Waktu penerbangan tiba kami melanjutkan penerbangan menuju tanah air dan tiba di Tanah Air Indonesia tercinta pukul 16.00.Demikianlah Tuhan dengan kemurahan dan berkat-Nya telah memberkati dan membimbing kami dalam peziarahan ini, dan sebagai rasa syukur yang memancar dari lubuk hati dan jiwaku kutulis kisah ini sebagai kenangan indah di hidupku yang mungkin tidak akan terulang lagi.
Puji Syukur Tuhan atas segala anugerah-Mu, tutun saya untuk menapaki hidup ini penuh dengan kesetiaan sebelum saya pulang kembali kepada-Mu sebagai CITRA-MU yang DIKAU cintai tanpa syarat***
Oleh Sr Maria Monika SND
2 Juli, 2021
Artikel ke : 395
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI