
Yah yang hadir para religious, biarawan biarawati Katolik dan Hindu dan yang lain, karena tidak mengenali dari mana, kalau yang dua kami sebutkan tadi jelas terlihat dari pakaian yang dikenakan.
Ada 4 barisan sebelah kanan dan kiri yang dipisahkan oleh jalan. Setelah antri berdiri kira-kira 90 menit,lama ya berdiri terus, lumayan capai nih, lalu kami masuk batas yang ada tempat duduknya, nah kami bergeser terus dalam antrian ini. Disambut para petugas dan Polisi yang ramah.
Jika sudah sampai giliran kami dipanggil satu persatu menunjukkan KTP dan Fomulir yang kami isi, kami ditanyai tentang riwayat penyakit kami, lalu ditensi, didata dan menuju perawat atau dokter yang yang menyuntik, alatnya serba canggih lho Dy,saya minta foto untuk kenangan juga dilayani petugas dengan ramah.
Biasa dong kan harus ada kenangan, apalagi saya juga bermaksud untuk menulis pengalamanku ini kan meski ada data fotonya dong, ya nggak Dy.

Cerita kulanjutkan nih Diary,
Saya diajak bicara sama perawat, ditanya ini itu eeee ngak tahunya mak nyus, jarum sudah masuk nggak terasa. Lalu kami diminta duduk di tempat yang sudah disediakan tunggu sampai 30 menit, reaksi dari vaksinasi, sesuadah itu kami dapat sertivikat, nah setelah itu kami berpotret ria bahwa sudah di Vaksin, keren nggak tuh.
Kami kembali, masih membuat jepretan dimana-mana mungkin ini akibat kami terkurung lama di Rumah sehingga begitu keluar nggayanya nggk ketulungan. He...he biar ah untuk memberi Reward pada diri sendiri nih ceritanya selagi BERGAYA tidak dilarang cihuuui.
Kami juga sempatkan masuk Katedral sebelum pulang, berdoa disitu, namun kala itu lagi ada wawancara dari TV , jadi kami ya masuk dengan tenang.


Sudah deh gatal dan bidur itu semua hilang, mungkin sinovac yang sudah mati itu baru coba silat-silatan dengan benteng pertahananku Si Darah Putih ya, mereka ramai didalam saya yang gatalan.he..he..he. Ada juga sharing kenalanku yang badannya jadi lemas, dan meriang sesudah di Vaksin, kalau seperti ini makan buah korma dan makan yang banyak, itu nasihat dari Shinshe yang kukenal.