Kita disadarkan batin kita, dan dibukakan mata kita bahwa Pandemi Covid-19 terjadi terkait dengan perusakan bumi kita dan penghancuran nilai intrinsiknya. Menanggapi semua ini Bapa Suci Paus Fransiskus mengajak kita untuk mencintai dan merawat bumi dengan Ensikliknya " Laudato Si "
Melihat semua yang terjadi ini adalah gejala sakit parahnya bumi Pertiwi kita dan kegagalan kita untuk peduli; lebih dari itu, suatu tanda kelesuan rohani kita sendiri (Laudato Si ' 119).
Akankah kita dapat menyembuhkan perpecahan yang telah memisahkan kita dari dunia alami kita, karena terlalu sering mengubah subjektivitas tegas kita menjadi ancaman bagi ciptaan, ancaman bagi satu sama lain?
Mempelajari suatu pelajaran berarti menjadi sadar, sekali lagi, tentang kebaikan hidup yang memberikan dirinya kepada kita, dengan melepaskan energi yang berjalan bahkan lebih dalam daripada pengalaman kehilangan yang tak terelakkan, yang perlu diperjelas dan dipadukan dalam makna keberadaan kita.
Kita dilahirkan sebagai " Citra Allah " untuk memelihara, membangun dan menghiasi dunia agar lebih baik, dan mengajak banyak jiwa saudara saudari kita untuk menikmati kebahagiaan surgawi, dimana Allah berkehendak pada setiap mahkluk-Nya dengan cara mewujudkan perdamaian dan saling mencintai ****
Oleh Sr. Maria Monika Puji Ekowati SND
Artikel ke : 158
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI