Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengulik Keberadaan Madam Tussaud (Bagian II)

6 Oktober 2020   14:45 Diperbarui: 6 Oktober 2020   14:59 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa  Madam  Tussaud  itu ?

Karya nya  sudah  mendunia  di  pelbagai  negara  ada   "Studio  Madam  Tussaud"  yang  memamerkan  patung  lilin  yang    dikunjungi dan  dikagumi  banyak  orang. Marie Tussaud menyandang  nama  asli  Marie Grosholtz lahir  di  Strasbourg, Prancis pada tahun 1761.

Ibunya bekerja   pada  Philippe Curtius di Bern, Swiss, yang merupakan seorang dokter yang ahli dalam pemodelan lilin. Curtius mengajari Tussaud seni memodelkan lilin sejak dia masih kecil. Dia pindah ke Paris dan membawa murid mudanya, yang saat itu baru berusia 6 tahun, bersamanya.

Pada usia 17 tahun,  Marie  Grosholtz  menciptakan  patung lilin untuk  pertamanya pada tahun 1777 di Voltaire.  Karena  keahliannya dia  dipanggil  keluarga  istana  untuk  menjadi guru seni untuk Madame Elizabeth, saudara perempuan Raja Louis XVI dari Prancis, di Istana Versailles.

Selama Revolusi Prancis, dia dipenjara selama tiga bulan dan menunggu eksekusi, tetapi dibebaskan setelah intervensi dari seorang teman yang berpengaruh. Selama Revolusi, dia membuat model dari banyak korban terkemuka.

Setelah kematian Curtius pada tahun 1794, koleksi model lilin yang sangat banyak diwarisi  oleh  Marie  Grosholtz. Selama 33 tahun  berikutnya ia berkeliling Eropa dengan pertunjukan tur dari koleksi tersebut.

Dia menikah dengan Francois Tussaud pada 1795 dan mengambil nama belakangnya. Dia mengganti nama acara shownya menjadi Madame Tussaud's. Pada 1802, ia menerima undangan dari Paul Philidor, seorang pelopor lentera dan fantasmagoria, untuk memamerkan karyanya di samping pertunjukannya di Teater Lyceum, London.

di depan patung lilin Royal Family ( dok pri )
di depan patung lilin Royal Family ( dok pri )
Dia tidak berhasil secara finansial, dengan Philidor  yang  mengambil setengah dari keuntungannya. Namun  pengalaman  itu amat  berharga  baginya  untuk  mengatasi  perjuangan  hidup.  Dia tidak dapat kembali ke Prancis karena Perang Napoleon.  Kesempatan  itu  dia gunakan  melakukan perjalanan ke seluruh Inggris Raya dan Irlandia untuk memamerkan koleksinya.

Tahun 1831, ia mengambil serangkaian sewa ruang  jangka  pendek di lantai atas "Baker Street Bazaar" (di sisi barat Jalan Baker, Jalan Dorset, dan Jalan Raja di London). Situs ini kemudian ditampilkan dalam urutan acara  Druce-Portland uji coba tahun 1898--1907. Ini menjadi rumah permanen pertama Tussaud pada tahun 1836.

Pada tahun 1835, Marie Tussaud telah menetap di Baker Street, London dan membuka  studio  &  museum. Salah satu atraksi utama museumnya adalah "Chamber of Horrors". Nama ini sering dikreditkan ke kontributor Punch pada tahun 1845, tetapi Tussaud   adalah pembuatnya sendiri, dan menggunakannya  dalam periklanan sejak tahun 1843.

patung lilin Marilyn Monroe ( dok pri )
patung lilin Marilyn Monroe ( dok pri )
Pamerannya  sangat  memukau  dan  menarik  perhatian  kalayak  ramai.  Dia  semakin  rajin  membuat  patung  lilin.  Pameran yang  dipertontonkan  adalah  korban Revolusi Prancis dan tokoh-tokoh pembunuh dan penjahat lainnya yang baru dibuatnya (  seperti  yag  saya  ceritakan  dalam bagian  Madam  Tussaud  I ) Orang-orang terkenal lainnya ditambahkan, termasuk Lord Nelson, Duke of Wellington, Henry VIII dan Ratu Victoria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun