Namun jika kita membaca sejarah berdasarkan penemuan artefak arkeologi, di prasasti Merneptah Mesir kuno ( diketemukan sekitar akhir abad ke 13 SM ) nama "Israel" disebut paling awal. Nama Israel (selain sebagai nama pribadi), pada prasasti tersebut nama "Israel" itu sendiri merujuk kepada sekelompok orang yang berasal dari tanah/daerah tertentu. Negara modern Israel dinamakan Medinat Yisrael, yang artinya "Negara Israel".
Tanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah suci orang Yahudi. Dalam kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air mereka. Yach banyak tertulis tentang Israel dalam Taurat ( 5 Kitab Pertama dalam Perjanjian Lama yakni Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan ) Nama Israel senantiasa muncul disitu. Keluaran 4 : 22 : "Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung "
Imamat 1:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.
Bilangan 24:17 , tongkat kerajaan timbul dari Israel . Ulangan 1:1 Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab. Ulangan 6:4 "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa "!

Israel laksana "Jantung Hijau" nan subur di Timur Tengah yang dikelilingi dataran tinggi Libanon nan bersalju dimusim dingin, Laut Tengah, Yordania yang berpadang pasir, Suriah, Mesir dengan gurun pasir serta gunung batu Sinai.
Selain itu dikelilingi pula dua daerah Otoritas Nasional Palestina: Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang senantiasa menjadi persengketaan hingga saat ini. Adakah semua ini terjadi karena perkataan Nenek Moyang bangsa Israel ketika menyalibkan Tuhan :" Sebagaimana yang tertulis dalam Injil Matius 27:25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Darah yang menjadi perdamaian dan pertentangan bagi banyak Orang, bagi yang mempercayai dan menolak Dia, hingga saat ini banyak orang bangsa-Nya yang merindukan Dia, menanti Mesias dengan meratap pilu penuh harap disepanjang " Tembok Ratapan". Sampai saat ini juga banyak orang berduyun --duyun dari pelbagai agama mengunjungi tempat-tempat suci Israel dimana Dia dilahirkan, hidup dan berkarya hingga Dia digiring sebagai pesakitan memanggul salib, serta tempat suci dipuncak Golgota, dimana Dia disalibkan, dibaringkan dan dimakamkan.
Dalam perjalananku menuju hotel, sambil menatap indahnya purmana yang memantulkan sinarnya yang lembut, benakku dipenuhi permenungan, kenangan akan cinta kasih-Nya yang tanpa syarat. Duhai Tuhanku dan Allahku, syukur puji terhunjuk padaMu untuk segala anugerahMu yang kutrima, saya boleh masuk ditanah Perjanjian yang telah Dikau sucikan dengan Darah SuciMu sendiri.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI