Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Geliat Kehidupan

24 Juni 2020   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2020   21:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasa Syukur ( dok Pri )

Kubu  mega-Mu  merah  lembayung  hampir  jatuh,

Ketika  dentang  lonceng  gereja bergema,

Aku  tersadar, telah  Kau  tumpahkan hidup  pada  nafasku

dari keabadian cinta-Mu.

Nafas  adalah  mazmur kuno yang  senantiasa indah

Dari  dan  kembali  kepada-Mu.

Dari-Nya  ada  hidup yang  mengalir, ada  kidung  yang  terus  berlagu

yang  membuatku  selalu  belajar  bersyukur

Kapan  kau  pakukan  nafas  keabadian?

Yang  menjadikan  aku  bergairah dalam  Roh?

Dentang lonceng-lonceng  gereja akan  terus bergema.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun