Pesta demokrasi di indonesia dalam hal ini pemilu menjadi ajang lima tahun sekali dalam roda pemerintahan dimana masyarakat diberi kebebasan untuk memilih mulai dari wakil rakyat tingkat daerah hingga presiden. Ajang ini tentu saja bukan hanya suatu ajang rutin melainkan titik dimana pilihan rakyat akan menentukan bagaimana nasib  bangsa ini dalam lima tahun kedepan, oleh karena itu semua masyarakat perlu cakap dan cerdas dalam menentukan pilihan
Keberadaan media sosial sebagai wujud dari perkembangan teknologi memang tidak bisa dipisahkan dari pesta demokrasi ini. Ajang pemilu kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya yang dominan melakukan ujaran kebencian antar sesama paslon.Â
Pemilu kali ini unik karena masing-masing pendukung paslon justru ikut mengikuti trend media sosial tiktok yang kemudian disesuaikan dengan konten kampanye. Namun yang perlu digaris bawahi adalah fokus masyarakat yang mulai bergeser justru kepada trend yang dibuat dan bukan kepada value masing-masing calon. Masyarakat demokratis memiliki ciri-ciri kebebasan, tanggung jawab, pemahaman akan realitas, sportsmanship, toleransi, dan social trust. Meskipun demikian tetap saja fokus masyarakat dalam ajang pesta demokrasi adalah untuk menata masa depan bangsa yang lebih baik, menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur dengan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan keterbukaan sebagai landasan. Sehingga warga negara dibutuhkan untuk dapat aktif berpartisipasi di dalam politik dan sebagai warga yang cerdas dan cakap dengan fokus kepada value setiap calon dan bukan kepada trend-trend media sosial yang diikuti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H