VINCERO!!! VINCERO!! Itulah yang dikatakan Marching Band Bontang Pupuk Kalimantan Timur seusai bermain. Mereka adalah tim Marching Band Bontang Pupuk Kalimantan Timur. Marching Band Bontang berjuang dalam waktu hanya 12 menit, dan mereka harus memberikan yang terbaik untuk para penontonnya. Saya dan Ibu saya menyempatkan waktu untuk menonton film '12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya' disalah satu bioskop yang ada di daerah BSD. Saya menonton pukul 1 siang, dan saat saya memasuki ruangan bioskop, apa yang terjadi? Hanya ada 4 orang saja yang menonton film '12 menit' ini. Saya sempat berfikir oh mungkin karena masih siang, dan mungkin masih ada anak yang bersekolah dan bekerja di hari terakhir ini, karena mungkin besok sudah ada yang libur imlek, makanya mereka belum mengetahui bahwa ada film terbaru di bioskop. Saya hanya berfikir positif tentang ini semua. Saat saya dan ibu saya sampai di dalam bioskop ini, saya langsung takjub pada salah satu pemainnya, yaitu Rene (Titi Rajo Bintang) yang berperan sebagai pelatih. Pandangan saya tetap lurus ke depan, ya ada mungkin sesekali bermain gadget. Itu juga hanya untuk nge-tweet tentang film '12 Menit'.
Saya sangat terkesan pada film yang diSutradarai oleh Hanny R Saputra, diProduserin oleh Cindy Sutedja dan Regina Septapi ini, Penulis Buku '12 Menit' Oka Aurora, lalu ada beberapa pemain diantaranya  Aktris/Aktor terkenal yaitu Titi Rajo Bintang, Didi Petet, Aktris pendatang baru yaitu Amanda Sutanto dan Arum Sekarwangi, serta Aktor/Aktris senior lainnya. Saat saya menonton film itu, saya sangat terharu dengan akting Elaine (Amanda Sutanto). Elaine adalah anak dari keluarga berada, dia dari Jakarta dan pindah ke Bontang karena mengikuti Ayah nya yang sedang mendapatkan kerjaan di sana, dan untuk mengisi hari-harinya, akhirnya Elaine mengikuti sebuah kegiatan yaitu bermain dalam sebuah tim Marching Band. Kenapa saya menyukai tokoh Elaine? Karena menurut saya, Elaine ini sungguh berani menentang orang tuanya, walaupun Ayah Elaine tidak setuju Elaine mengikuti Marching Band. Karena menurut Ayahnya ini, Marching Band tidak ada gunanya, tidak bisa membuat kaya. Elaine selalu mendapat dukungan dari Ibundanya, sehingga Elaine bisa menentukan mana yang baik/buruk buat masa depannya. Dengan cara membuat percaya kedua orang tuanya bahwa dengan bergabung dalam Marching Band dia bisa mendapatkan sesuatu yang berharga untuk dirinya sendiri. Tapi tidak lupa juga BELAJAR harus dinomor satu dalam HIDUP!
Memang terkadang jalan pilihan ada di tangan sendiri. Walaupun banyak orang tua yang menentang anaknya untuk ikut bergabung dalam Marching Band atau kegiatan lainnya, tapi disini kita sama-sama belajar, bahwa masa depan kita ditentukan oleh diri sendiri, bukan orang lain. Orang tua hanya mendukung keputusan anaknya ini. Jika keputusan anaknya ini JELEK, orang tua berhak untuk menasehati anaknya.
SAKSIKAN FILM '12 MENIT KEMENANGAN UNTUK SELAMANYA' DIBIOSKOP KESAYANGAN ANDA, MULAI TGL 29 JANUARI 2014
Oke, kembali ke film '12 menit'. Saya juga suka dengan Rene (Titi Rajo Bintang) saat berakting. Kenapa? Karena saya suka dengan cara Rene melatih tim Marching Band. Rene melatih Marching Band ini dengan tegas dan penuh semangat. Kata-kata yang saya tangkap dari Rene adalah 'Kalau kamu tidak bisa pakai telinga kamu untuk mendengar, kamu pake hatimu dan rasakan getaran suaranya'. Kata-kata Rene itu masih teringat dipikiranku hingga saat ini. Saat tim Marching Band Bontang Pupuk Kaltim ini berlomba, mereka mampu menunjukan pada penonton dan pada dunia bahwa mereka berjuang hanya untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain. Mereka menang juga untuk diri sendiri, dan membawa kenangan seumur hidup mereka. Saya bangga sebagai anak remaja yang menonton film '12 menit' ini. Karena saya baru sadar akan beberapa hal, bahwa saya belajar dan saya berjuang bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri saya sendiri. Saya juga menyukai alur ceritanya, dan saya tahu bahwa untuk mencapai sebuah kemenangan dibutuhkan kerja keras serta semangat.
Film ini berdurasi kurang lebih 120 menit. Selama film '12 menit' ini berlangsung, saya hanya bisa duduk, diam, terharu, dan mengeluarkan air mata. Apalagi ketika Tara mengaku bahwa Tara ini yang menyebabkan semuanya terjadi. Tara sudah ditinggalkan ayahnya sejak kecil karena kecelakaan mobil, sedang ibunya pergi kuliah di Inggris, dan Tara tinggal di Bontang bersama Kakek dan Neneknya. Saya juga terharu saat adegan Tara ini, karena menurut saya, kejadian saya dan Tara sama. Walaupun saya tidak berkekurangan. Saya ditinggal ayah sejak kecil juga, dan ibu saya disini berjuang mati-matian hanya untuk membesarkan dan menyekolahkan aku hingga setinggi-tingginya. Saat adegan Tara dan Neneknya bercakap-cakap, saya langsung tidak bisa membayangkan apa yang terjadi bila saja saya yang diposisi Tara (walaupun hanya berakting). Dengan adegan Tara, membawakan aku pada kesadaran dan dunia nyata. Bahwa semua yang saya lakukan saat ini hanya untuk DIRI SENDIRI, bukan untuk orang lain atau orang terdekat.
Saya berterima kasih kepada Sutradara (Om Hanny R Saputra), Produser (Cindy Sutedja, Regina Septapi), Penulis Buku '12 menit' (Oka Aurora), serta pemain dalam '12 menit' ini yang sudah menyadarkan saya bahwa kemenangan bukan untuk orang lain, tapi kemenangan yang diraih untuk diri sendiri. Hanya dalam 12 menit, kita akan berlomba, dan hanya 12 menit kita bisa menggapai kemenangan itu untuk selamanya. Jangan lupa nonton film '12 menit' di bioskop kesayangan anda. Resapi dengan penuh perasaan, dan kalian pasti akan sadar akan sesuatu yang berharga untuk diri anda sendiri. Mulai tanggal 29 Januari 2014! Semoga dengan hadirnya film '12 menit' di bioskop, membawa kesuksesan buat diri sendiri, dan tetap BERJUANG dalam menggapai harapan. Sukses selalu untuk para pemain serta rekan-rekan '12 menit' yang lainnya.
VINCERO!!!
Salam,
@Monickcha
