Pendahuluan:
Dr Sylvia Loehken yang memiliki gelar PhD dalam linguistik dan komunikasi, menuliskan perspektifnya sebagai seorang introver untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
- Kekuatan-kekuatan apa yang secara khusus dapat digunakan oleh sosok pendiam dalam situasi-situasi tertentu?
- Apa yang sebaiknya diperhatikan oleh sosok pendiam dalam situasi tertentu tersebut?
Di tengah dunia yang seringkali memandang sebelah mata sosok orang introver dan lebih menghargai orang-orang yang menonjol dengan cara mereka berbicara, buku ini mencoba untuk menghadirkan sebuah perspektif lain untuk memberikan empowerment bagi mereka yang mengidentifikasi diri sebagai seorang introver.
Isi:
1. Bagian Pertama:
Mitos atau fakta?
"Introver = pemalu atau hipersensitif atau antisosial"
Bagian pertama buku ini akan membahas secara rinci mengenai apa itu introversi, bagaimana introversi itu lahir, termasuk membahas jawaban atas pertanyaan di atas dengan melihat pandangan para ahli dan mencerna bagaimana otak dari para introver berkerja dibandingkan dengan para ekstrover. Terdapat beberapa pertanyaan refleksi yang memudahkan pembaca untuk menilai diri sendiri, apakah lebih mendekati sisi introver atau ekstrover.
Pada akhir bagian pertama, penulis menjabarkan beberapa sisi kekuatan dan hambatan dari sosok introver, termasuk penjelasan dan cara menyikapinya, seperti:
Kekuatan (+):
- Kewaspadaan;
- Substansi;
- Konsentrasi;
- Mendengarkan;
- Sikap tenang;
- Berpikir analitis;
- Kemandirian;
- Kegigihan;
- Keterampilan menulis daripada berbicara; dan
- Empati.