Mohon tunggu...
Monica Suci
Monica Suci Mohon Tunggu... -

23 tahun, pekerja, mencintai buku dan musik..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Layakkah itu disebut ibu?

22 Desember 2011   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari bangun tadi pagi hingga sekarang timeline di twitter saya, status diFB maupun status teman teman saya di BBM hampir semua berisi tetang ibu, Ya hari ini tanggal 22 desember,telah ditetapkan oleh Pres iden RI yang pertama Ir. Soekarno melalui dekrit presiden no 316 tahun 1959 Sebagai hari Ibu, tadinya hari ibu ini diperingati untuk mengenang jasa pejuang perempuan seperti Dewi Sartika, Tjoet Nyakmeutia,Nyai Ahmad Dahlan, Cut Nyak Dien , Christina Martha Tiahahu dan R.A Kartini karena telah ikut berperan pentng dalam usaha perbaikan kualitas bangsa.

Namun dewasa ini hari ibu, dimanfaatkan sebagai moment memberikan ucapan terimakasih kepada para wanita yang telah begelar ibu. Puluhan,bahkan ratusan untaian kata kata mesra kepada sosok ibu hari ini telah sayatemukan.. begitu indah, begitu mesra dan begitu sempurna, Tidak hanya status status para sahabat, media cetak maupun visualpun juga heboh mengumandangkan sosok ibu yang luar biasa.. seakan akan di indonesia ini semua telah menjadi seorang ibu yang layak dipuja

Tetapisejujurnya sulit bagi saya untuk membenarkan seluruh statusstatus itu . Saya tidak sedang mencoba membuat kontradiksi akan status status,atau untain pujaan tersebut . Karena baru beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah beritatentang seorang anak yang yang tewas dikamar rumahnya dengan keadaan usus terjuntai kemana mana,dan memar diseluruh tubuhnya dan pembunuhnya tak lain adalah si ibu kandungnya sendiri, juga berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh ibu terhadap anak kandungnya sendiri merupakan berita yang sering sekali terdengar oleh saya. Rupanya pepatah “Harimau yang sedang lapar pun tidak akan memakan anaknya sendiri “sudah terpatahkan di jaman sekarang ini.Masih adakah yang menyebut itu ibu?

Saya yakin pernah juga diantara kalian mendengar berita tentang seorang ibu yang meracuni anaknya kemudian membunuh dirinya sendiri, jika mau beralibi lagi mungkin memang kitu wujud kasing sayang si ibu terhadap anaknya dengan membuat anaknya ikut mati bersama dia, atau katakanlah ibu itu mengidap kelainan jiwa.

Lalu bagaimana dengan kasus aborsi di indonesia yang belakangan ini meningkat cukup tajam? Sungguh ironis.. ditengah euforia masyarakat indonesia yang begitu mengagung agungkan sosok ibu, juga beribu ribu bahkan berjuta juta status tentang kasih sayang yang tak terhingga dari seorang ibu.ternyata masih banyak para pemudi yang membunuh jabang bayi mereka sendiri hanya karena merasa belum layak untuk dipanggil “ibu”

Menurut saya pribadi, hari ibu kali ini menjadi perenungan bagikita,selain ucapan terimakasih dan ungkapan sayang kepada ibu yang dilakukan besar besaran dan secara serempak hari ini.Juga saatnya mulai mempersiapkan mental untuk menjadi seorang ibu agar kelak,tidak terdengar lagi kasus kasus seperti kekerasan atau pembunuhan anak oleh ibu kandung sendiri

Bagaimanapun kawan, berbahagialah kalian yang hari ini sempat membuat status untuk ibu hari ini, itu artinya kalian mempunyai seorang ibu yang begitu sempurna,yang sungguh sungguh patut disebut ibu hingga membuat kalian mampu membuat status seperti itu,Semoga jika saatnya tiba menjadi seorang ibu nanti saya pun bisa menjadi energi abadi dan sumber senyuman bagi anak anak saya,seperti yang mama telah lakukan untuk saya..

Selamat hari ibu, Ma” Terimakasih karena mampu membuat saya bisa menulis ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun