Dikabarkanya penangkapan Akil Mochtar ketua MK dengan isu penyuapan yang sedang ramai belakang ini di kalangan masyarakat juga media online, cetak dan sebagainya.  Semakin marak pemberitaan media karna ikut terlibatnya salah satu nama lain yaitu Tubagus Chaeri Wardana (wawan) adik kandung dari Ratu Atut Chosiyah yang bersetatus sebagai suami dari Airin Rachmi Diany Walikota Tangerang Selatan. Dengan penyuapan yang dilakukan oleh Tubagus Chaeri Wardana kepada ketua MK Akil Mochtar mengenai sengketa pilkada yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertempat Di Hotel RedTop Jakarta Pusat, setelah adanya pemberitaan ini terkuaplah semua kasus-kasus korupsi yang dilakukan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sehingga Publik pun ikut serta menyimpulkan kebenaran korupsi yang dilakukan Atut dan sejumlah anggota keluarganya yang terjun menjadi para petinggi di Banten.
Meluasnya pemberitaan dari awal tertangkapnya penyuapan yang dilakukan Tb, Chaeri wardana kepada ketua MK Akil Mochtar yang diperluas pada Dinasti Atut. Dugaan pencucian uang, kekayaan Atut dan juga masing-masing anggota keluarganya yang menjadi petinggi di Banten. Media pun hamper lebih menyorotkan pemberitaan ini kepada Gubernur Banten Rt. Atut Chosiyah. Pada saat itu hampir smua media cetak, online juga pemberitaan di TV mengenai kasusnya hingga terseret beberapa nama anggota Atut.
Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dan mencekal Ketua (MK) Akil Mochtar dan Tb. Chaeri Wardana yang juga ikut terlibat pemeriksaan dan pencekalan terhadap dua pelaku penyuapan ini terkuaplah kasus-kasus lain yang mengakibatkan me;uap nya kasus-kasus yang disebabkan oleh Gubernur Rt. Atut Chosiyah. Pemberitaan pun lebih marak dan ramai dengan dikaitkan keterlibatan dinasti atut di dalam kasus tertangkap tanganya adik kandung Atut yang lebih dikenal dengan panggilan wawan, sejumlah media masa,cetak dan online lebih tertuju pada pemberitaan Dinasti Atut dari mulai pemberitaan semua kekayaan yang dimiliki Wawan dan Atut sekaligus dikaitkan pada kekayaan yang diperoleh anggota keluarga Atut dan anggota keluarga lainya yang menjadi petinggi di Banten.
Pemberitaan yang mulai meluas karna bertepatan juga dengan hari jadi Banten yang ke13, bersumberkan daripemberitaan media dan apa yang dilihat langsung pemberitaan yang berawal dari tertangkap tanganya penyuapan Wawan kepada Akil pun menjadi sorotan para mahasasiswa. Sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi yang mengatasnamakan tungtutan kepada KPK untung mengusut tuntas kerupsi yang dilakukan Gubernur Banten. Tidak melihat pada pemberitaan awal tentang Akil disini pemberitaan lebih mencuat sedikit demi sedikit tentang Dinasti Atut sampai ada di suatu media cetak dikuap kembali dugan hasil kekayaan dan barang mewah, hingga pemberitaan tentang pengeluaran Atut untuk perawatan wajah dan lainya ikut mencuat di Media. Terjadinya pemberitaan yang lebih tertuju pada pemberitaan Dinasti Atut memang tidak bias dipungkiri sejumlah pembaca atau masa lebih tertarik untuk mengangkat pemberitaan tersebut
Seharusnya yang dilakukan media setelah melihat pemberitaan yang ada, harus nya lebih mengusut pemberitaan yng tidak terburu-buru dan tidak menyebar luaskan berita, harus adanya rentang waktu yang dibedakan agar dimasalah pemberitaan ini satu-satu bias terkuap jelas dengan fakta yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H