Mohon tunggu...
Monica Priskilla Basaria
Monica Priskilla Basaria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Monica Priskilla Basaria, tetapi teman-teman sering memanggil saya Monic atau Killa. Saya berasal dari Jakarta, tempat saya lahir pada tanggal 4 September 2006. Saat ini, saya adalah mahasiswa semester 1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, dengan program studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Membangun Kampanye Efektif Pemilihan Ketua BEM Universitas di Media Sosial

29 Desember 2024   00:52 Diperbarui: 29 Desember 2024   00:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penggunaan media sosial yang ramai digunakan oleh masyarakat bukanlah hal yang baru di Indonesia. Ketertarikan masyarakat terhadap media sosial semakin meningkat, sejak mengalami booming di tahun 2012. Awalnya, media sosial hanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi serta bersosialisasi dengan teman dekat saja, kini mulai beralih fungsi menjadi semakin inovatif, mulai dari untuk kampanye, sosialisasi, acara-acara siaran langsung, dan yang lainnya.

Melihat hal ini, banyak sekali mahasiswa yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk kampanye pemilihan ketua BEM universitas. Platform-platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok kini menjadi alat yang efektif untuk menjelaskan visi, misi, dan tujuan kandidat kepada audiens yang lebih luas. Melalui media sosial, calon Ketua BEM dapat menjangkau mahasiswa dari berbagai fakultas dan angkatan, membangun citra yang positif, serta mencari dukungan secara lebih langsung dan interaktif.
Keunggulan utama media sosial adalah kemampuan informasi untuk menyebar dengan cepat dan efisien. Dalam hitungan menit, bahkan detik, informasi mengenai visi misi calon Ketua BEM dapat tersebar luas melalu berbagai platform dengan jenis konten yang harus menarik perhatian mahasiswa.  Meskipun media sosial mempunyai potensi yang besar dalam kampanye, penggunaan platform ini juga memerlukan strategi yang matang.

Berikut adalah strategi yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kampanye pemilihan Ketua BEM:

1. Pilih Platform yang Tepat
Strategi yang satu ini adalah hal pertama yang harus ditentukan. Lebih baik jika kita menggunakan platform yang sering digunakan oleh mahasiswa zaman sekarang, seperti, TikTok, Instagram, dan juga Twitter.  Instagram cocok untuk visual, seperti, foto, infografis, dan video singkat. Sementara itu, TikTok cocok untuk konten kreatif dan interaktif, sementara Twitter lebih fokus pada diskusi yang melibatkan semua pihak untuk mencapai hasil maksimal.
 


2. Membuat Konten yang Menarik
Konten yang menarik sangat penting dalam kampanye. Berikut hal-hal yang harus Anda ketahui:


A. Konten Visual: Gunakan gambar dan video berkualitas tinggi. Misalnya video perkenalan diri, infografis mengenai visi dan misi, serta jargon dan yel-yel untuk para pendukung.
B. Testimoni: Minta dukungan kepada timses, lalu dibuatkan menjadi konten interaktif.
C. Hashtag Kampanye: Buat hashtag khusus kampanye yang mudah diingat dan gunakan secara konsisten di setiap postingan.
 


3. Jadwal Posting dan Konsistensi
Pada TikTok, biasanya ada jam-jam penggunanya ramai. Anda bisa memposting konten di jam tertentu. Lalu, hal yang paling penting adalah konsisten posting video, Meskipun jumlah penonton masih sedikit, tetap konsisten dalam memposting karena kita tidak tahu kapan video kita bisa viral.


 
4. Kampanye Kolaboratif
- Kerja Sama dengan Influencer Kampus: Ajak mahasiswa yang populer di kampus (misalnya, influencer media sosial kampus, pengurus organisasi, atau ketua angkatan) untuk mendukung kampanye Anda.
- Dukungan dari Organisasi Mahasiswa: Mintalah dukungan dari organisasi atau komunitas di kampus yang sevisi dengan Anda atau organisasi yang pernah Anda ikuti.
 
5. Menjaga Etika
Meskipun sudah rutin aktif di media sosial, jangan lupa untuk tetap menjaga etika, karena sedikit kesalahan yang Anda punya akan menghapus seribu kebaikan yang Anda punya.
 
Itulah beberapa strategi membangun kampanye efektif di media sosial. Media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif dalam kampanye pemilihan Ketua BEM Universitas, memberikan calon kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Dengan pemilihan platform yang tepat, pembuatan konten yang menarik, dan konsistensi dalam berkomunikasi, calon Ketua BEM dapat membangun citra positif serta menarik dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, kolaborasi dengan influencer kampus dan organisasi mahasiswa juga dapat memperluas jaringan dan meningkatkan visibilitas kampanye. Namun, penting untuk selalu menjaga etika dan profesionalisme dalam setiap interaksi di media sosial, karena kesalahan kecil dapat merusak reputasi yang telah dibangun. Dengan strategi yang matang dan penggunaan media sosial secara optimal, kampanye pemilihan Ketua BEM dapat berjalan sukses dan mendapatkan dukungan maksimal dari mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun