Mohon tunggu...
Monica Oktaria
Monica Oktaria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Good Company Bad Stock PT Intan Wijaya International

14 Desember 2016   15:17 Diperbarui: 14 Desember 2016   15:39 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saham yang bagus atau good stocks adalah saham yang menjanjikan return yang besar di masa depan. Sedangkan, perusahaan bagus atau good company merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja dan rating perusahaan yang baik sesuai dengan indikator yang ada di tiap negara. Namun pada praktiknya, tidak semua perusahaanyang memiliki harga saham buruk juga memiliki kinerja yang buruk juga danbegitupun sebaliknya. 

1.         Analisis Makro Ekonomi

Menjelang tahun 2017 pemerintah membuat sebuahresolusi bagi perekonomian Indonesia. Sri Mulyani selaku mentri ekonomiIndonesia memproyeksikan pada tahun 2017 nanti pertumbuhan ekonomi Indonesiaakan mencapai 5,1 - 5,4%. Untuk mencapai target tersebut, pemerintahmelalalui kementrian perindustrian mencanangkan kebangkitan industri nasionalatau reindustrialisasi pada tahun 2017 nanti. 

2.         Analisis Industri

Industri kimia berusaha menjaga kinerja dengan target pertumbuhan sebesar 6% di tengah kondisi perekonomian yang penuhtekanan. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 Juta jiwa danketersediaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang menempatkan diri pada garis depan pengembangan industri kimia. 

3.         Analisis Perusahaan

Industri kimia merupakan salah satu subsektordari Basic Industry and Chemical dalam Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2015,terdapat 10 perusahaan yang berada dalam subsektor tersebut. Salah satuperusahaan yang ada di subsektor tersebut adalah PT Intan Wijaya International Tbk. 

Jika membandingkan harga saham penutupan pada tahun 2015 dari Intan Wijaya International dengan perusahaan lain di subsektor industri kimia, harga saham INCI masih berada dibawah rata-rata. Dimana rata-rata harga saham penutupan tahun 2015 tersebut adalah Rp 823,8 sedangkan harga saham INCI sendiri adalah Rp 305. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham INCI berada dalam kondisi bad stock.Berikut merupakan perbandingan harga saham pada subsektor industri kimia.

Selanjutnya, saya menganalisis INCI denganmelihat indikator fundamental Price to Book Value (PBV). Adapun PBV dari INCI adalah 0,29. Nilai tersebutmengindikasikan bahwa harga saham INCI berada pada posisi undervalued, atauharga sahamnya berada dibawah nilai fundamentalnya. 

Selain melihat dari PBV, untuk meyakinkan bahwasaham INCI berada dalam kondisi badstock, saya menganilisis Price Earning Ratio (PER) dari perusahaan. Adapun PER dari INCI adalah 1,69. Nilai inimengindikasikan bahwa harga saham INCI adalah 1,69 kali dari laba bersih yangdihasilkan perusahaan. Berikut merupakan perbandingan antara PBV dan PER dariIntan WIjaya International dengan rata-rata yang dimiliki subsektor industrikimia.

screen-shot-2016-12-14-at-3-10-12-pm-5850fe78727e61d41e657adc.png
screen-shot-2016-12-14-at-3-10-12-pm-5850fe78727e61d41e657adc.png
Kemudian, untuk melihat kinerja perusahaan IntanWijaya International, saya menggunakan beberapa dari rasio profitabilitas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun