Mohon tunggu...
Monica Maulidia
Monica Maulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

saya mahasiswi universitas Airlangga yang sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tayangan Televisi Tidak Bermutu, Dapat Mengganggu Pola Pikir Anak?

19 Juni 2024   23:36 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:49 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Tayangan Televisi saat ini makin tidak bermutu, bagaimana tidak? Banyak tayangan yang dibuat hanya untuk kepentingan rating program tersebut. Tayangan tersebut ditayangkan tanpa mempedulikan audience yang menonton seperti anak kecil dibawah umur. Tayangannya pun biasanya berupa gossip atau pun hal yang tidak seharusnya dipertontonkan. Bahkan banyak program televisi yang memberikan ruang untuk orang-orang menyimpang untuk tampil di acara televisi tersebut. Selain itu juga banyak orang-orang yang mengundang Bintang tamu yang viral akibat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dibanggakan.

Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pola pikir anak karena terkena paparan program televisi yang tidak sepatutnya ditonton. Lantas mengapa tayangan seperti ini masi sering ditayangkan? Tentu saja hal ini bisa terjadi karena kualitas Masyarakat kita yang masih saja tertarik untuk menonton tayangan seperti ini, dan hal ini pun dimanfaatkan oleh pebisnis televisi untuk terus memproduksi program-program yang tidak berkualitas demi rating televisi semata. 

Rata-rata IQ yang dimiliki oleh orang Indonesia pun menduduki peringkat ke-129 dengan skor IQ sebesar 78,49. Hal ini menunjukan apabila memang Masyarakat kita tidak mempedulikan konten-konten yang mendidik melainkan lebih memilih untuk menonton konten atau tayangan yang hanya sekedar menghibur dan mengandung topik terkini. Masyarakat kita masih tertarik untuk menonton tayangan seperti isu rumah tangga artis terkenal, skandal, atau bahkan memviralkan hal-hal yang tidak senonoh dan sama sekali tidak mendidik.

Hal ini dapat dibuktikan dengan Tingkat ketertarikan Masyarakat terhadap tayangan televisi yang bermutu seperti tayangan keagamaan atau seni jauh lebih kecil dibandingkan dengan tayangan yang membuat program gosip atau talkshow yang didalam program tersebut tidak jarang pembawa acaranya mengatakan kata-kata kotor ataupun kasar dan hal itu tetap ditayangkan di televisi. Hasilnya tayangan tersebut ditonton oleh penonton yang dibawah umur dan tidak jarang anak-anak jadi mencontohnya dikehidupannya. Ini juga akibat peran orang tua yang kurang memperhatikan anak-anaknya dan membiarkannya begitu saja.

Untuk menjauhkan anak-anak dari tayangan televisi ini, tentunya memerlukan peran orang dewasa untuk memilah dan menyaring tayangan aapa yang dapat kita berikan kepada mereka. Ini dilakukan demi mengasah otak dan kepriabadian anak agar tidak terpengaruh dengan adanya tayangan yang kurang mendidik. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan mereka dari tayangan ini. Diantaranya mengawasi anak dalam menonton televisi, memberikan pemahaman yang cukup tentang apa yang bisa dicontoh dan apa yang tidak boleh dicontoh. Selain itu memberikan Pendidikan ilmu yang mempuni dan Pendidikan agama juga sangat penting untuk pertumbuhan anak untuk Indonesia yang lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun