Korelasi ECLIA-CT dan RIA-CTÂ
Sekarang kita akan membahas tentang korelasi antara ECLIA-CT dan RIA-CT, jangan lupa membaca sampai habis.
 Penelitian oleh ito dkk dilakukan untuk menyelidiki korelasi antara konsentrasi CT yang diukur dengan ECLIA dan RIA serta untuk mengeksplorasi karakteristik klinis pasien dengan peningkatan ECLIA-CT. Ada perbedaan ECLIA-CT dan RIA-CT antara pria dan wanita, hal tersebut dilihat pada para pasien yang non-MTC.Â
Penelitian yang dilakukan ini menemukan bahwa ada korelasi yang relevan (koefisien korelasi peringkat Spearman [RS] = 0,373, p < 0,001) antara ECLIA-CT dan RIA-CT pada 348 sampel. Ketika sampel dengan CT >150 pg/mL yang diukur dengan ECLIA dan RIA dianalisis (N = 11), korelasi ini diperkuat (RS = 0,991, p < 0,001).Â
Sebaliknya, ketika 11 sampel ini dikeluarkan (N =337), maka korelasinya melemah (RS = 0,299, p < 0,001). Penelitian ini juga menemukan korelasi yang relevan antara ECLIA-CT dan RIA-CT.Â
Namun, korelasi ini melemah ketika sampel dengan CT > 150 pg/mL diukur dengan ECLIA sedangkan pada RIA tidak termasuk, maka membuktikan kecocokan antara dua tes.
 Percobaan NonparametrikÂ
Apakah anda mengetahui tentang percobaan nonparametrik dalam korelasi ECLIA-CT? Mari membaca artikel ini agar anda bisa mengetahui.Â
Ito dkk mengatakan pada regresi sumbu mayor standar dipakai agar bisa memnetukan persamaan regresi antara ECLIA-CT dan RIA-CT dan juga bisa ditung dengan memakai program yang difasilitasi oleh Japanese Society of Clinical Chemistry yaitu Excel dengan versi 3.5.Â
Percobaan nonparametrik ini dipakai untuk menyelidiki korelasi antar ECLIA-CT dan pada variabel kontinu serta untuk membandingkan ECLIA-CT pada golongan temuan klinis dan juga laboratorium.Â
Sampel serum pasien yang memiliki MTC atau tumor neuroendokrin, dan juga sampel sesudah seluruh tiroidektomi dikeluarkan. TRAb, TgAb, dan TPOAb digolongkan jadi dua kelompok yaitu menurut titer dan positif atau negatif.Â