Mohon tunggu...
Monica Febby Dea
Monica Febby Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang Mahasiswi Universitas Mulawarman

Suka Melukis & Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia di Era Generasi Z

23 September 2022   07:58 Diperbarui: 23 September 2022   08:18 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk beerkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sedangkan bahasa sehari-hari yang biasa kita gunakan saat ini adalah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara kesatuan republik Indonesia

dan bahasa Indonesia juga menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan di dalam sumpah pemuda

 "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".

Menurut catatan  riset etnolog yang dilaporkan pada bulan Desember 2021, penutur bahasa Indonesia ada 199 juta. Sementara itu, penutur bahasa Melayu ada 19 juta. Meski jumlah penggunanya banyak, masih banyak juga dari kita yang sering salah dalam berbahasa Indonesia atau mungkin mencampur-campurnya dengan bahasa daerah dan juga bahasa asing.

Berikut adalah beberapa contoh dari kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sering digunakanan

Kata saya yang sering diganti menjadi "aku atau gue"

Kata kamu yang sering diganti menjadi "elu"

Kata tidak yang sering diganti menjadi "nggak"

Dan masih banyak lagi kata-kata yang salah penggunaannya.

Dewasa ini banyak juga anak-anak muda yang mencampur-campur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Bahkan banyak juga orang tua jaman sekarang yang lebih bangga anaknya lancar dalam berbahasa asing daripada lancar berbahasa Indonesia. Hal tersebut membuat bahasa Indonesia terlihat lebih rendah daripada bahasa asing, padahal kita tahu bahwa banyaknya pahlawan-pahlawan memperjuangkan bahasa kita bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun