Mohon tunggu...
Monica Dewi
Monica Dewi Mohon Tunggu... Guru - Sederhana

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mukjizat Dalam Tangan Tuhan

13 Desember 2023   09:50 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:56 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu saya putus asa karena harus menjalani operasi. Selama beberapa tahun saya harus bersahabat dengan penyakit yang ada dalam tubuh saya ini. Penyakit ini mengganggu aktifitas dalam keseharian sehingga saya slalu berjaga-jaga bila kambuh setiap saat. Saya didiagnosis penyakit jantung sejak usia 4 tahun dan saat ini saya duduk dibangku kelas VIII.  Awal tahun ini, penyakit tersebut semakin sering kambuh sehingga saya semakin sering masuk UGD dan rumah sakit sehingga membutuhakan biaya yang mahal. Dengan kondisi tubuh yang seperti ini membuat saya merasa tidak nyaman, sampai pada akhirnya dokter mengharuskan saya untuk operasi.  Hari itu adalah hari yang berat, karena  sering izin tidak masuk sekolah untuk mengurus surat operasi. Saya merasa takut, dan putus asa untuk menjalani operasi.

Suatu hari di rumah sakit, saya melihat seorang anak yang menderita kanker. Ia bertanya kepada saya "kakak sakit apa?" Seketika saya merasa malu. Saya menangis hampir setiap hari karena bimbang akan keputusan saya untuk operasi. Saya bertemu dengan adik kecil yang setiap minggunya harus datang ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Saya pernah membenci rumah sakit, sedangkan adik itu menganggap rumah sakit adalah tempat bermainnya. Anak itu menyemanati dan membuat saya bangkit kembali. Mulai hari itu saya berusaha bangkit dari kebimbingan, ketakutan,dan kesedihan. Saya mengangggap inilah cara Tuhan untuk membuat saya bangkit kembali.

Bacaan Lukas 7:11-16 yang menceritakan Yesus membangkitkan anak muda di Nain. Kisah tersebut memiliki banyak pelajaran penting yang bisa kita ambil. Pelajaran tentang bagaimana mujizat terjadi jika kita percaya kepada Yesus?  Bagaimana Yesus menghibur setiap orang yang bersedih? Ia selalu punya banyak cara untuk membangkitkan keputuasaan anak-anak-Nya. Yakinlah bahwa Yesus hadir ditengah-tengah kita. Ia selalu mendengarkan ketakutan, kesedihan, dan keputusasaan kita. Seperti halnya yang dialami seorang janda kehilangan anak satu-satunya sebagai harta yang paling berharga. Janda tersebut pasti merasa sedih, kecewa, dan takut bagaimana bisa menjalani hidup tanpa anaknya. Yesus mendengarkan tangisan janda tersebut dan hatinya tergerak oleh belas kasihan sehingga anak itu pun hidup kembali. Kuncinya adalah kita percaya dan beriman kepada-Nya maka mukjizat akan terjadi dalam hidup kita.

Apa yang bisa kita lakukan supaya mukjizat nyata dalam hidup kita? Apa yang harus kita untuk menjadi pribadi yang beriman? Untuk menjadi pribadi yang beriman kepada Yesus kita perlu bertekun dalam doa. Dengan berdoa kita semakin merasakan kehadiran Tuhan, kita semakin menyadari hebatnya campur tangan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, bagimana Ia selalu menyertai kita, dan membangkitkan kita untuk selalu bahagia. Selain itu kita juga perlu bersyukur atas segala yang sudah Ia berikan, dan bersyukur atas penyertaan yang besar dalam diri kita.

Ya Bapa, puji syukur kami haturkan ke hadirat-Mu atas segala penyertaan-Mu, bimbingan dan campur tangan-Mu yang besar dalam setiap langkah hidup kami. Kami berterima kasih atas segala karunia dan berkat  yang telah Engkau percayakan kepada kami. Kami mohon bimbingan-Mu dalam aktivitas setiap hari. Mampukan kami untuk selalu kuat dalam menghadapi hari-hari kami yang seringkali mengecewakan-Mu. Berkatilah mereka yang mengalami sakit, mereka yang tersingkir supaya selalu kuat dalam iman pengharapan. Kami mohon tuntuntlah iman kami agar selalu percaya dan menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu. Doa ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus yang menjadi satu dalam Dikau, Allah sepanjang segala abad. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun