Mohon tunggu...
Monica Caroline
Monica Caroline Mohon Tunggu... -

MAN IN THE MIRROR

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ini Daftar Nama yang Disebut Sebagai Tim Mawar?

16 April 2014   00:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 2137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti tidak asing lagi kedengarannya ditelinga kita ketika mendengar kalimat “Tim Mawar”. Namun kebanyakan orang hanya tahu dan pernah mendengar saja tanpa mengetahui secara rinci siapakah  “Tim Mawar” tersebut.

Tim Mawar adalah sebuah tim kecil beranggotakan 11 orang dari kesatuan Kopassus Grup IV yang dibentuk oleh Prabowo. Tim ini disebut sebut sebagai  dalang dalam oprasi penculikan para aktivis politik pro demokrasi.

Pada 6 April 1999 Mahmilti II Jakarta yang diketuai Kolonel CHK Susanto memvonis Mayor Bambang Kristiono (Komandan Tim Mawar), Kapten FS Multhazar (Wakil Komandan Tim Mawar), Kapten Nugroho Sulistiyo Budi, Kapten Yulius Selvanus dan Kapten Untung Budi Harto, masing-masing 20s ampai 22 bulan penjara.

Lima perwira ini juga dipecat sebagai anggota TNI. Enam prajurit lainnya dihukum penjara tetapi tidak dipecat. Mereka adalah Kapten Dadang Hendra Yuda, Kapten Djaka Budi Utama, Kapten Fauka Noor Farid, Serka Sunaryo, Serka Sigit Sugianto dan Sertu Sukadi yang ditahan selama 1 tahun sampai 1 tahun 4 bulan. 7 Awalnya Gubernur Jatim Basofi dan Pangdam Brawijaya sebagai pembina politik mengangkat ketua PDI Jatim tandingan yang diketuai oleh Budi Hardjono dan menolak Sucipto yang merupakan ketua PDI pro Megawati Jawa Timur.

Siapa Korban Penculikan Tim Mawar yang hilang hingga saat ini ?

Awalnya “Tim Mawar” dibentuk guna mencegah teror dan konflik yang terjadi pada 13 Mei sampai 15 Mei 1998, di Jakarta. Keadaan kota Jakarta pada saat itu sangat tidak kondusif, terjadi pembakaran, penjarahan toko milik warga Indonesia keturunan Tionghoa, dan tindakan pelecehan seksual terhadap perempuan khususnya Tionghoa. Tidak sedikit dari korban pelecehan seksual yang diperkosa beramai ramai dan dibunuh oleh para demonstran.

Kritik terhadap pemerintah Orde Baru, dan keruntuhan ekonomi akibat dari krisis finansial Asia 1997 adalah awal terjadinya kerusuhan diberbagai sudut kota di Jakarta. Para demonstran yang tergabung dari beberapa Universitas turun ke jalan dan  mendesak mundur kedudukan Mantan Presiden Soeharto sebagai Presiden.

Ditengah konflik itu tim mawar bergerak dan mencari siapa dalang dan provokator yang menyebabkan kerusuhan di Jakarta. Namun didalam aksinya  “Tim Mawar” sudah diberikan perintah untuk menghilangkan secara paksa dan menculik aktivis yang sudah ada didalam daftar nama pencarian orang.

Berikut ini daftar 1. Yani Afri (Rian), Pendukung PDI Megawati dan ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997. Hilang di Jakarta pada 26 April 1997. 2. Sonny, Pendukung PDI Megawati. Hilang di Jakarta 26 April 1997. 3. Deddy Hamdun, Pengusaha dan aktif di PPP dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997.

4. Noval Alkatiri, Pengusaha dan aktifis PPP. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997. 5. Ismail, Sopir Deddy Hamdun. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997. 6. Wiji Thukul, Penyair aktifis JAKER/PRD. Hilang di Jakarta 10 Januari 1998. 7. Suyat, aktifis SMID/PRD. Hilang di Solo 12 Februari 1998. 8. Herman Hendrawan, aktifis SMID/PRD. Hilang di Jakarta 12 Maret 1998.

9. Petrus Bima Anugrah, aktifis SMID/PRD. Hilang di Jakarta 30 Maret 1998. 10. Ucok Munandar Siahaan, Mahasiswa Perbanas. Diculik 14 Mei 1998 di Jakarta. 11. Yadin Muhidin, alumnus Sekolah Pelayaran. Hilang di Jakarta 14 Mei 1998. 12. Hendra Hambali, Siswa SMU. Hilang di Glodok, Jakarta 15 Mei 1998. 13. Abdun Nasser, Kontraktor. Hilang di Jakarta 14 Mei 1998.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun