Mohon tunggu...
Monica Brenda
Monica Brenda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro

TIM II KKN UNDIP PERIODE 2020/2021 - Dosen KKN : Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum - Pejabat P2KKN : Triyono., SH., M.Kn

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tunda Ke Dokter Gigi Kecuali Darurat: Gerakan Rawat Gigi di Rumah Bersama Mahasiswa Undip

4 Agustus 2021   21:19 Diperbarui: 6 Agustus 2021   21:02 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian suvenir kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang

Semarang (26/07/2021). Akibat pandemi global COVID-19 yang tak kunjung usai, masyarakat dituntut untuk semakin memperketat protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Di samping itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa pandemi juga penting dilakukan secara rutin. Gigi dan mulut merupakan pintu masuk berbagai bakteri dan virus, sehingga kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat mengoptimalkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh.

 

Berbagai cara telah diupayakan untuk meminimalisir penularan COVID-19, termasuk himbauan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk menunda kunjungan ke dokter gigi kecuali kondisi darurat. Ruang praktik dokter gigi merupakan ruangan yang tertutup dan kontak yang dekat antara dokter gigi dan area mulut, sehingga rentan terkena semburan droplet maupun aerosol. Di sisi lain, masyarakat khususnya di wilayah RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang masih sering mengalami masalah gigi dan mulut yang sangat mengganggu dan seringkali khawatir apakah membutuhkan penanganan segera oleh dokter gigi. Berangkat dari masalah di masyarakat, Monica (20) mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mantap untuk mengedukasi warga terkait protokol kesehatan dan upaya perawatan gigi dan mulut di rumah selama pandemi COVID-19. Monica juga menjelaskan macam-macam kondisi darurat yang membutuhkan perawatan segera oleh dokter gigi. Kegiatan KKN ini dilakukan di bawah pengawasan Bapak Triyono, S.H., M.Kn. selaku Pejabat P2KKN dan Ibu Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

 

Akibat kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengumpulkan massa, kegiatan edukasi dilaksanakan melalui video yang diunggah di Youtube dan disebarluaskan di grup Whatsapp warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Warga kemudian mengisi kuesioner untuk mengevaluasi pemahaman materi. Total 45 warga antusias dalam menanyakan permasalahan gigi yang dialami, seputar gigi berlubang, gusi bengkak, gusi mudah berdarah, dan adanya karang gigi. Sesi tanya jawab ini tentu dilaksanakan sesuai kompetensi sebagai mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi.

Dalam video edukasi tersebut, masyarakat diberikan informasi yang tepat mengenai frekuensi menyikat gigi minimal dua kali sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur malam), berkumur dengan obat kumur untuk mengurangi pembentukan plak, membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi, mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali, dan membatasi konsumsi makanan yang manis.

Menurut American Dental Association (ADA), kondisi darurat seperti perdarahan yang tidak dapat berhenti, infeksi dan bengkak yang menyebabkan sulit bernafas, patah tulang wajah, atau gigi patah dan menyebabkan luka pada bibir membutuhkan penanganan segera oleh dokter gigi. Jika kondisi yang dikeluhkan seperti gigi berlubang dan ingin menambal/mencabut gigi tersebut, maka perlu melihat faktor urgensi, termasuk intensitas sakit yang dirasakan dan efeknya terhadap aktivitas sehari-hari. Berbagai upaya perawatan kesehatan gigi dan mulut secara mandiri di rumah perlu diusahakan terlebih dahulu sembari memanfaatkan layanan konsultasi daring (teledentistry) dengan dokter gigi melalui aplikasi yang bisa diunduh di smartphone. 

Monica juga tergerak untuk membagikan masker, vitamin C, sikat gigi, dan pasta gigi kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Setelah menonton dan memahami video edukasi, warga dapat menerapkan materi secara langsung melalui suvenir yang diterima. Program kerja KKN ini diharapkan bermanfaat kepada warga dan mendukung terwujudnya kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik di masa pandemi COVID-19.

Pembagian suvenir kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang
Pembagian suvenir kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang

Penulis                        : Monica Brenda Christy Primasari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun