Mohon tunggu...
Monica Aurelia Kartika Sari
Monica Aurelia Kartika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

baik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pembelajaran Berbasis Experiental Learning dan Create Money Without Money

3 Juli 2023   12:12 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran berbasis experiential learning dan create money without money adalah dua konsep penting dalam proses persiapan sampai dengan pelaksanaan project. Kedua konsep ini memungkinkan tim proyek untuk memperoleh pengalaman yang berharga dan menghasilkan uang tanpa perlu mengeluarkan modal besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konsep-konsep ini dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam proses persiapan dan pelaksanaan project. Dalam lingkungan pendidikan formal maupun informal, ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah pembelajaran berbasis experiential learning atau pembelajaran berdasarkan pengalaman. Pendekatan ini menempatkan pengalaman langsung sebagai fokus utama dalam proses pembelajaran, mengajak kita untuk terlibat secara aktif, reflektif, dan terlibat dalam tindakan nyata.

Dalam pembelajaran berbasis experiential learning, kami CulturediningArt Charity Project diberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman langsung dari Jcraft sebagai UMKM kerajinan eco print. J-Craft Galery merupakan suatu bisnis yang memanfaatkan konsep daur ulang bergerak di bidang kerajinan tangan, mulai dari pemanfaatan kain perca, barang-barang bekas, hingga Eco-Print. Melalui Jcraft ini kami belajar cara alternatif dalam menghadapi tantangan dari sistem ekonomi kreatif adalah dengan melihat Indonesia yang memiliki kekayaan akan budaya serta penduduk yang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif. Minimnya limbah dari produksi yang dihasilkan oleh J-Craft membuat J-Craft layak disebut sebagai organisasi yang sangat peduli dengan lingkungan.

Selama persiapan acara panitia CulturediningArt Charity Project mulai memikirkan berbagai konsep acara. Dalam Workshop Eco-Print ini, peserta CulturediningArt Charity Project diajak untuk belajar membuat Eco-Print jenis pounding dengan media totebag dan juga artist talk oleh narasumber Jcraft yang didukung kegiatan lainnya seperti live music dan mini games. Workshop ini merupakan praktek langsung pembuatan Eco-Print dengan media totebag yang dibimbing oleh tim J.Craft. Dalam sesi Artist Talk CulturediningArt Charity Project, membahas perihal Eco- Print dengan narasumber dari J.craft yaitu Kak Herdina Maya Purwoko. Dengan adanya Workshop Eco-Print ini, peserta CulturediningArt Charity Project diharapkan dapat menuangkan kreativitas dan lebih aware terhadap sustainability. Dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan acara tersebut juga kami lakukan dengan mengadakan usaha dana (usda). Kami melalukan Pre-order makanan yang jauh-jauh hari sebelum acara dilaksanakan. Selain itu, kami juga berkerja sama dengan sponsorship sebagai partner CulturediningArt Charity Project.

CulturediningArt Charity Project menggunakan media sosial Instagram untuk mempromosikan projectnya. CulturediningArt Charity Project memiliki akun Instagram pribadi, yaitu @culturediningart. Melalui Instagram pribadi tersebut, CulturediningArt Charity Project memposting perihal project yang juga sebagai media promosi kepada audience untuk berpartisipasi dalam project ini. Kami juga melalukan kegiatan charity ke salah satu panti asuhan di Yogyakarta. CulturediningArt Charity Project memilih Yayasan Sayap Ibu sebagai tempat untuk berdonasi selaras dengan visi dan misi dari CulturediningArt Charity Project. CulturediningArt Charity Project memberikan sumbangan berupa sembako (beras, minyak, mie instan, teh, gula, susu, sabun, dll).

Salah satu keunggulan pembelajaran berbasis experiential learning adalah keterlibatan peserta didik yang aktif. Dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran seperti ini, peserta didik menjadi agen pembelajaran mereka sendiri. Mereka membangun pengetahuan dan keterampilan mereka melalui proses pengalaman, eksperimen, refleksi, dan pembuatan solusi konkret. Dalam hal ini, pembelajaran tidak lagi menjadi proses pasif di mana pengetahuan ditransfer dari pengajar ke kita, tetapi menjadi proses aktif di mana kita secara aktif terlibat dalam penciptaan pengetahuan.

Selain itu, pembelajaran berbasis experiential learning juga membantu kita mengembangkan berbagai keterampilan penting, seperti pemecahan masalah, kerjasama, kreativitas, dan kepemimpinan. Melalui pengalaman langsung, mereka belajar bagaimana menghadapi tantangan, beradaptasi dengan situasi baru, dan mengeksplorasi ide-ide baru. Dalam konteks pembelajaran ini, kesalahan atau kegagalan bukanlah sesuatu yang dihindari, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Dalam konteks persiapan dan pelaksanaan proyek, pembelajaran berbasis experiential learning juga dapat diterapkan. Peserta didik dapat terlibat dalam simulasi atau pengalaman langsung yang mirip dengan tugas atau tantangan yang akan mereka hadapi dalam proyek. Melalui pengalaman tersebut, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tugas tersebut, belajar dari kegagalan atau tantangan yang muncul, dan mempersiapkan strategi yang efektif untuk pelaksanaan proyek.

Selain itu, dalam konteks "create money without money" atau menciptakan uang tanpa uang, pembelajaran berbasis experiential learning dapat memberikan perspektif yang berharga. Kita dapat diberi kesempatan untuk merancang dan melaksanakan proyek yang menghasilkan pendapatan tanpa atau dengan sumber daya yang terbatas. Ini mendorong kreativitas, inovasi, dan pemikiran lateral dalam mencari solusi yang efektif dan efisien. Selama proses ini, kita dapat memahami nilai-nilai pengelolaan sumber daya yang baik, pemikiran kewirausahaan, dan keberlanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun