"Menanam Harapan, Panen Kemandirian: Mahasiswa KKN Ciptakan Kemandirian Pangan lewat Semi Hidroponik Seledri dari Botol Bekas bagi Masyarakat"Â
KLATEN- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Monica Utami Sibarani mengedukasi dan mengenalkan konsep semi hidroponik tanaman seledri dari botol bekas. Sebuah program berjudul "Pemberdayaan Masyarakat dalam Menciptakan Kemandirian untuk Pemenuhan Kebutuhan Pangan melalui Semi Hidroponik Sederhana Tanaman Seledri" dilaksanakan bersama 30 Ibu-Ibu PKK di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten (20/7/23).
Dalam program KKN ini, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengenalkan konsep semi hidroponik, suatu metode penanaman yang memanfaatkan media tumbuh yang lebih efisien daripada tanah konvensional. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan dalam skala lebih kecil, sangat cocok untuk pemenuhan pangan di lingkungan perkotaan.
Dalam usaha untuk mengajak masyarakat menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, para mahasiswa memanfaatkan botol bekas sebagai wadah tanaman hidroponik. Konsep ini menggabungkan kebijakan pengurangan sampah plastik dengan solusi pertanian modern yang efisien. Botol bekas yang tidak terpakai diubah menjadi wadah tumbuh yang unik.
Monica selaku pengusung program, menjelaskan, "sistem semi hidroponik ini tidak hanya menghasilkan tanaman yang lebih cepat tumbuh dan berlimpah, tetapi juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Metode ini menggunakan lebih sedikit air daripada pertanian konvensional dan mengurangi penggunaan pestisida. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat kesehatan langsung dari konsumsi seledri yang kaya akan nutrisi dan serat".
Dalam program ini, tidak hanya pemberdayaan masyarakat yang diutamakan, tetapi juga perlindungan lingkungan. Penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik cair membantu mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pertanian konvensional. Hal ini turut berkontribusi pada pembentukan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Selain mengenalkan konsep semi hidroponik, program ini juga melibatkan sosialisasi tentang penggunaan pestisida nabati dari bawang putih dan pupuk organik cair dari nasi basi. Mahasiswa memberikan pelatihan kepada warga mengenai cara membuat dan menggunakan pestisida nabati yang ramah lingkungan serta pupuk organik cair yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Melalui adopsi teknik semi hidroponik dan pendekatan ramah lingkungan dalam pertanian, warga setempat merasakan dampak positif dalam bidang ekonomi dan pangan. Mereka dapat menghasilkan seledri secara mandiri, mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian sayuran, dan bahkan memiliki potensi untuk menjual hasil panen yang berlebih.
Selama program KKN, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan secara langsung. Mereka mengajarkan bagaimana membuat dan merawat media tanam, memberikan nutrisi, serta mengatur pola penyiraman yang tepat. Mahasiswa juga memberikan pengetahuan tentang cara mengatasi masalah pertumbuhan tanaman, seperti hama dan penyakit.