Dalam Kegiatan KKN Tematik Covid-19 Gelombang 2, di Universitas Pendidikan Indonesia, bertema tentang pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19, mahasiswa UPI melaksanakan observasi, wawancara, dan media edukasi untuk pengunjung wisatawan yang akan merencanakan liburan akhir tahun dengan aman.Â
Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua orang yang positif terpapar Virus Corona pada 2 Maret 2020. Membuat warga berlomba-lomba mengkarantina diri didalam rumah. Sekolah diliburkan, para pekerja swasta dirumahkan, hal ini bertujuan untuk menghentikan mata rantai penyebaran virus Corona. Tidak terasa hampir 7 hingga 8 bulan segala kegiatan sangat dibatasi oleh pemerintah. Pemerintah sendiri terus menggangungkan Social Distancing dan PSBB di beberapa daerah. Tentunya, sifat dasar manusia sebagai makhluk social, berdiam diri dirumah, hingga membatasi sosialisasi secara langsung membuat tidak sedikit orang mengalami kesulitan hidup. Dikutip dari Waspada.co.id mengatakan "Sejumlah ahli sudah lama mengetahui kesepian atau perasaan terisolasi dapat menyebabkan kecemasan, depresi dan demensia pada orang dewasa. Respons sistem kekebalan tubuh yang melemah, tingginya tingkat obesitas, tekanan darah, penyakit jantung, dan harapan hidup yang lebih pendek juga dapat menjadi faktor berpengaruh. Sedangkan pada anak-anak yang punya sedikit teman, terintimidasi atau terisolasi di sekolah cenderung mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, depresi, dan beberapa kelambanan dalam perkembangan".
Setelah beberapa bulan melakukan karantina, juga beberapa orang memaksakan diri untuk tidak keluar rumah, dibulan November sebagian masyarakat sudah mulai berwisata kembali, terlihat di jalan raya ciwidey, Kabupaten Bandung. kepadatan sudah mulai terlihat saat hari libur. Beberapa tempat wisata di daerah Ciwidey juga sudah mulai buka kembali untuk umum.
 Pandemi berdampak cukup besar bagi pariwisata di Ciwidey, sebagian orang kehilangan pekerjaannya, beberapa tempat wisata, tempat makan, dan hotel-hotel juga tutup. Salah satu tempat wisata bahkan sampai hari ini tidak kunjung buka. Ditengah dampak buruk pandemic, ada salah satu tempat wisata di Ciwidey yang tidak pernah sepi pengunjung sejak awal pandemic, bahkan pengunjung kian hari kian bertambah.
Ranca upas menjadi salah satu pilihan berwisata yang paling diminati dimasa pandemi, masyarakat merasa lebih aman jika berada di ruang terbuka, oleh sebab itu, tentu saja Ranca Upas menjadi salah satu tempat yang paling di minati. Menurut salah satu staff dari Ranca Upas, Bapak Noto, menuturkan bahwa Ranca Upas tidak pernah sepi pengunjung, sejak awal Pandemi hingga sekarang. Bahkan pengunjung Ranca Upas sendiri makin hari makin bertambah
Pengunjung yang datang dominan berasal dari Jawa Barat, tetapi tidak sedikit juga yang berasal dari luar Jawa Barat. Banyak sekali arena yang dapat di nikmati di Ranca Upas, kolam berendam, arena bermain anak, hingga melihat dan bermain bersama rusa di penangkarannya langsung,. Tetapi, Salah satu alasan yang tidak bisa terlewati untuk berkunjung ke Ranca Upas adalah arena Camping Ground. Camping Ground selalu memiliki daya Tarik lebih untuk pengunjung Ranca Upas, bahkan saat hari libur, dataran luas di kaki gunung ini, bisa menjadi sangat penuh seperti pasar malam.
https://www.youtube.com/watch?v=GUTcROn1tqUÂ
***