Mohon tunggu...
Mindo
Mindo Mohon Tunggu... Assistant Evidence Reviewer,Nurse, Assistant Lecturer, Social Worker, Entrepreneur -

Menulis mungkin lebih baik.. Menulislahhhhh..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berpikiran Positif Bikin Hidup Lebih Bahagia

31 Agustus 2017   09:11 Diperbarui: 31 Agustus 2017   09:31 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa di tempat kerja?

Jika kita bahas di dalam keluarga. Memang ini adalah dasarnya. Jika keluarga dibangun dengan pemikiran-pemikiran negatif maka ini akan mempengaruhi psikologis anak untuk perkembangannya. Coba kamu flashback lagi masa kecilmu. Apakah kamu anak yang dikembangkan dengan rasa iri, dengki, cemburu, tekanan, serba kekurangan (kekurangan dalam hal ini tidak hanya soal materi), dan coba sadarkan dirimu. Hal apa yang kamu ungkapkan kepada orang setiap hari. Apakah hal negatif atau hal positif. Mana yang lebih banyak? Kata-kata semangat (pujian/dukungan/saran yang baik) atau malah kamu lebih banyak mengatakan hal negatif tentang orang lain. 

Jika bahas di tempat kerja. Nah, ini yang paling banyak tantangannya karena kita bersosialisa dengan banyak orang yang dilahirkan dan dibina dari keluarga yang berbeda. Kita akan diperhadapkan dengan berbagai orang yang kepribadiannya berbeda-beda. Tingkat kebahagian yang berbeda-beda. Cara menghadapi masalah yang berbeda-beda. Tetapi yang sangat saya khawatirkan di lingkungan kerja di Indonesia itu. Mengapa orang saling membicarakan keburukan masing-masing dan itu terjadinya di belakang mereka. Apa untungnya? (Saya bicara dalam hati). Bukannya lebih enak, menyampaikan kepada orang tersebut yah??? mmmmmm

Saya sangat senang melihat orang-orang di lingkungan saya dahulu yang selalu berpikiran positif. Selalu membangun kata-kata yang positif sehingga perkembangan mental orang di sekitarnya selalu positif dan suasananya selalu bahagia.

Budaya-budaya dan budaya. Ada orang bilang, budaya sangat mempengaruhi seseorang? Apakah alasan ini bisa dikatakan benar?

Coba tanya lagi diri kita? 

Alasan mengapa kita membicarakan kekurangan orang lain?

Apakah karena hati kita terluka?

Mengapa orang di sekitar kita terluka akibat pembicaraan kita, padahal kita yang memiliki kekurangan. Atau bisa jadi kita tidak bahagia dengan kebahagian orang lain? Atau karena apa? Coba tanya lagi diri kita. Dimana sebenarnya letak kebahagiaan kita? Sudah berpuas dengan diri kita? Sudah melakukan semaksimal mungkin tugas kita? Kenapa kita limpahkan kepada orang lain kekesalanan kita, jika mengkomunikasikannya dengan baik bisa. 

Nah, kemungkinan kamu adalah salah satu orang yang sedang mengalami hal ini. 

Tetaplah positif, terimalah semua keadaan orang di sekitar dan pancarkanlah yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun