Informasi di media massa sangat terkenal terutama pada hal faktual yang disampaikan media tersebut. Masyarakat memikirkan apa yang disampaikan dari media merupakan kebenaran yang harus dipercayai. Dalam hal ini banyak terjadi kasus di mana media memberikan berita atau suatu tulisan yang kebenarannya tidak bisa dipercayai begitu saja tanpa ada proses pengecekan kebenaran dari para ahli. Misalnya, satu penelitian kanker payudara dan mamografi media  popular artikel megungkapkan bahwa berbagai kontradiksi dalam laporan efek samping dari terapi penggantian hormon untuk gejala kanker tersebut.
Informasi kesehatan sangat rawan penyebarannya di media, apa lagi melalui media populer yang ramai orang yang menggunakannya. Salah satu isu yang mem-framingdokumentasi adalah liputan lengkap dan menghadirkan pembicara/narasumber yang kredibel untuk menjelaskan tentang apa yang disampaikan dari suatu produk media tersebut.
Banyak hal yang negatif terjadi dari timbulnya penyakit kanker. Kanker sendiri disebabkan dari beberapa faktor, salah satunya perilaku hidup yang kurang baik dan kebiasaan yang tidak sehat seperti makan berlebihan yang keterlaluan. Kanker juga timbul dari sesuatu yang dikonsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan berkalori tinggi, natrium tinggi, dan makanan yang tidak teratur dan tidak memenuhi makanan sehat.
Kebanyakan pengamat mengatakan bahwa media massa tidak hanya sebagai pemasok Informasi tetapi juga sebagai lembaga yang menggunakan setidaknya beberapa kekuatan untuk mempengaruhi emosi, kepercayaan dan sikap serta prilaku. Dari kejadian penyakit kanker sebelumnya, sangat penting peran media dalam menyampaikan dan mengkomunikasikan tentang pola hidup sehat.Â
Dengan ini masyarakat dapat teringat dan melakukan perubahan perilaku untuk kesehariannya agar mengkonsumsi makanan sehat. Media populer sangat memperngaruhi perilaku dari penggunanya. Konsumsi media mereka hanya dari media tersebut. Sehingga kepercayaan akan faktualisasi pemberitaan sangat mudah dipercayai oleh khalayak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H