Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).
Suara dari para saksi-saksi iman memantul dari generasi ke generasi. Apa yang mereka lakukan dengan iman mereka bergema sampai kekekalan. Karena apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka imani tidak dapat dihapus oleh sejarah.
Mereka abadi dalam sejarah, dan keabadian menyambut mereka dengan senyuman. Saat ini mereka telah berkumpul ditempat yang mulia.
Maukah engkau bergema seperti Habel, yang oleh karena imannya yang benar, dia harus mengalami penganiayaan di tangan abangnya sendiri. Habel mempersembahkan domba yang mencurahkan darah, dia tidak mempersembahkan buah-buahan yang tidak memiliki makna. Imannya memperlihatkan tindakannya yang benar.
Maukah engkau bergema selamanya dengan memberitakan bahwa hanya melalui korban curahan darah Kristus ada pengampunan dosa.
Maukah engkau bergema seperti Henokh, yang hidupnya bergaul setiap hari dengan Allah. Dia bergaul dengan Allah sepanjang hidupnya. Selama 365 tahun, Henokh bersekutu dengan Allah. Henokh tidak mengalami kematian karena Tuhan telah mengangkatnya.
Maukah engkau bergema selamanya dengan hidup bergaul setiap hari bersama Tuhan, membaca dan merenungkan serta melakukan firman-Nya setiap hari.
Maukah engkau bergema seperti Nuh, hidupnya dengan benar dimata Tuhan, ia membangun bahtera selama 90 tahun dan berkhotbah selama 90 tahun, sekalipun tidak ada orang yang percaya dengan khotbahnya dan tidak ada orang yang ia "selamatkan", dia tetap berkhotbah. Dan kita tahu akhirnya hanya dia dan keluarganya yang selamat dari air bah.
Maukah engkau bergema selamanya dengan memberitakan Injil Kristus sekali pun engkau tidak melihat, ada orang yang percaya dengan Injil yang engkau beritakan.