Mohon tunggu...
Mona Fatnia
Mona Fatnia Mohon Tunggu... Lainnya - writer opinion

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ #La Tahzan Innallah Ma'anna #Bermanfaatuntuksesama #Rahmatanlillallamin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemerataan Infrastruktur Pendidikan, Kapan Terwujud?

8 Januari 2024   21:18 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Mona Fatnia

Ketika yang diprioritaskan adalah sesuatu yang sebenarnya tak penting untuk di kejar, maka sebenarnya sudah terjawab dengan sendirinya, bahwa adanya perbaikan negeri ini nyatanya tak pernah ada upaya ataupun rencana yang benar, yang diutamakan hanya segudang penghasil investasi dan kekuasaan. Sama halnya pada pemerataan infrastruktur pendidikan hari ini yang semrawut bagaikan susunan bata pada rumahan yang dasar pembuatannya pun tak sesuai dengan bahan pondasi. Pemerataan inftrastruktur yang selalu diupayakan, hari ini hanya menjadi deretan rencana diatas kertas putih, lalu progam kerja yang dipunya kuasa kemana ? sementara masih banyak daerah yang mengalami ketertinggalan pada bidang pendidikan.

Program Tumpul 

Berselang peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2023, nyatanya tak merubah apapun pada dunia Pendidikan hari ini, terlebih pada pemerataan infrastruktrur pendidikannya yang kalang kabut dan tak ada arah apapun. Rencana demi rencana dibuat agar sesuai program kerja yang disusun, tapi dilapangan tak demikian.

Presiden Jokowi menegur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadim Makarim perihal ketimpangan infrastruktur Pendidikan, dimana beliau membandingkan pembangunan pendidikan di kabupaten dan kota sangat berbeda, salah satunya perkembangan teknologi dan fasilitas sarana infrastruktur yang masih jauh dari kata merata. (cnnindonesia, 25-11-2023).

Tentu hal ini tak menampik keadaan Pendidikan yang makin hari tak jelas arahnya kemana, terlebih banyak daerah pelosok yang masih diluar jangkaun terkait pemerataan infrastruktrur yang jauh dari harapan. Menginggat Pendidikan yang dijamin oleh pemerintah hari ini hanyalah memunculkan ketimpangan bagi daerah 3T yang tak terjamah program Pendidikan.

Seperti halnya ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makararim yang turun didaerah Palu, Gianyar dan  Pulau Rote, disana pemerataan infrastruktur pendidikannya belum baik, didukung jaringan internet yang belum baik. (sindonews,13-11-2020).

Ini memperjelas bahwa pemerataan infrastruktur Pendidikan hari ini tak sampai pada akarnya, yang sekiranya hanya menyisahkan tanda tanya besar soal program pemerintah. Sementara keberlanjutan Pendidikan adalah hasil dari tercapainya pemerataan yang dibangun atas dasar kebutuhan dalam satuan Pendidikan, bukan perorangan.

Jokowi menyatakan penyebaran infrastruktur pendidikan belum merata. Guru menghadapi tantangan berat di masa ini. Salah satunya terkait perkembangan teknologi. Pasalnya, tidak semua guru di Indonesia bisa mengakses teknologi terkini.

Berkaca pada keadaan Pendidikan hari ini, nyatanya hanya memunculkan polemik besar diantara ribuan solusi yang sering dihadirkan, tapi tak berdampak besar pada daerah yang kekurangan. Misalnya saja di Era digital hari ini yang mengharuskan setiap orang untuk tidak gaptek dengan media sebagai media untuk memperlancar pekerjaan.

Perkembangan teknologi hari ini memacu setiap orang yang ada di ruang lingkup Pendidikan untuk bisa mahir dalam menggunakannya. Guru tentu sangat menghadapi tantangan berat yang harus mengikuti perkembangan teknologi. Namun tidak semua guru bisa mengakses teknologi terkini sebagai dampak dari penyebaran infrastruktur pendidikan yang belum merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun