Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Metodologi Penelitian, Tauhid sebagai Paradigma Riset

29 Mei 2024   17:50 Diperbarui: 29 Mei 2024   19:47 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : rajagrafindo.co.id

Kajian mengenai metodologi penelitian, masih tetap menjadi perhatian kita bersama. Setidaknya, bagi mereka yang masih berada di lingkungan akademik. Kajian mengenai hal ini, seakan menjadi menu utama dalam membuka cakrawala keilmuan. Apapun ilmu pengetahuannya. Seorang pembelajar, akan bertemu dan berhadapan dengan kajian mengenai metodologi penelitian.

Narasi mengenai Metodologi Penelitian, terus berkembang. Satu diantaranya adalah adanya kesadaran dari kelompok Muslim untuk menyampaikan gagasan orisinal atau khas dari sisi paradigma keilmuan agamanya. Karya Aep Saepudin dan Momon Sudarma  kali ini, dengan mengambil tema Metodologi Penelitian, dengan Tauhid Sebagai Paradigma Riset, dapat dikatakan sebagai usulan pemikiran dan sekaligus ijtihad intelektual kaum muslim dalam menawarkan gagasan dan pemikirannya. 

Penerbitan buku, dapat pula dikatakan sebagai sebuah karya akademik yang disebut tepat waktu kehadirannya. Disebut demikian,  karena kehadiran karya ini berkaitan dengan muncul dan berkembangnya kembali, atau masih tetap suburnya kegairahan generasi muda untuk belajar Islam, baik dalam konteks ilmu agama maupun pengetahuan dan teknologi modern.

Dalam pemahaman umum umat Islam, Tauhid  terus mengalami perkembangan makna dan implikasi. Tauhid bukan sekedar konsep teologis (ilmu kalam), namun diterapkan pula dalam konteks lebih luas.  Selain tauhid dalam kaitannya dengan credos, ada istilah tauhid sosial.  Pada kesempatan ini, dikenalkan pula konsep tauhid sebagai dasar pemikiran pengembangan sains atau keilmuan Islam (epistemology). Narasinya, tentunya akan menjadi sisi aktual dan mendasar, khususnya dalam mengkontruksi pemikiran antara pelaku bidang keilmuan (sains modern) dengan intelektual Islam, yang kemudian mengerucut menjadi sebuah kesadaran pengembangan keilmuan berdasarkan nilai Tauhid.

Sebagaimana disampaikan dalam buku ini, bahwa narasi tersajikannya, dengan latar pemikiran sebauh keprihatinan terhadap pasang surut peradaban Islam, khususnya dalam pemikiran sains, teknologi dan ilmu pengetahuan.  Selanjutnya, kedua penulisnya melihat salah satu pilar keadaban dan peradaban yang hampir hilang, yaitu semangat (ghirah) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  

Kebutuhan untuk meneliti, atau gairah menelaah, atau budaya ilmiah dan budaya akademik, masih sangat terbatas (baik kelompok maupun bidang garapannya). Oleh karena itu, penulis mengeksplorasi prinsip dasar epistemology Islam, mulai dari evidensi, observasi, eksperimentasi, kontemplasi dan transendensi.  

Sajian pokok bahasan itu, disampaikan secara popular namun tetap memperhatikan aspek pertanggungjawaban akademiknya/ Sehingga, buku ini tersajikan dengan format yang mudah dibaca, dan dapat menggugah kesadaran untuk membangkitkan budaya akademik nan ilmiah. Buku ini pun menyajikan paralelnya dengan perkembangan epistemology Islam, seperti konsep haqqul yaqin, aenal taqin dan ilmu yaqin.

Di bagian akhirnya, ada pesan khusus dari para penulisnya, bahwa wacana yang tersajikan saat ini, diyakini akan dapat memiliki manfaat, khususnya bagi mereka yang bermaksud untuk mengembangkan nalar-Ilmiah yang berbasis nilai Islam. 

Dengan penuh harap, semoga buku ini, dapat digunakan dan jadikan bahan kajian  kalangan mahasiswa sarjana,  pascasarjana, maupun santri yang berminat untuk kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada kecerdasan spiritual dan nilai-nilai spiritual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun