Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Narasi Akhir yang Dikenang

2 April 2024   05:33 Diperbarui: 2 April 2024   05:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan buntu (sumber : pribadi, bing.com) 

Saat ini. Menjelang akhir Ramadhan. Begitulah, kisah dan pengakuan, atau pengalaman beragama umat Islam. Umat Islam sudah mampu menyesaikan 2/3 perjalanan shaum Ramadhan tahun 1445 H. Sudah tentu, banyak hal yang bisa diungkapkan, dan banyak hal yang didapatkan oleh umat Islam, baik secara pribadi maupun kolektif. Satu diantaranya, yang tidak kalah hebohnya, adalah mempersiapkan datangnya idul fitri atau lebaran.

Namun demikian, sejumlah keprihatinan muncul di sejumlah masjid. Jama'ah masjid, khususnya untuk shalat tarawih, memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding sebelumnya. Jama'ah masjid, makin hari makin maju barisannya. Kalau dulu, jamaahnya sambil meluber ke halaman masjid, sekarang sudah mulai banyak mendekati mimbar masjid. Saking jama'ahnya, berguguran di tengah jalan.

Fenomena itu, adalah alamiah dalam pengertian seleksi alam, terkait dengan keteguhan seseorang dalam menjalankan ibadah. Dengan pengertian lain pula, bahwa hal itu menunjukkan, itulah realitas sosial yang sejatinya. Pada kenyataannya, realitas sosial itu menunjukkan akan selalu ada seleksi alam yang menghasilkan pelaku-pelaku unggul dan utama, dalam setiap pertandingannya. Demikian pula dengan praktek ibadah shaum di bulan suci Ramadhan.

Ada sebuah firman Allah Swt yang menarik untuk direnungkan. Dalam surat Dhuha, ayat 4, ada kalimat, "dan akhir itu lebih baik dari awal", kemudian di surat al Isra, ada kalimat "perhatikanlah, bagaimana kami melebihkan sesuatu hal dari sesuatu yang lainnya, dan akhirat itu lebih derajatnya dan lebih mulia" dari kehidupan dunia atau kehidupan sekarang ini. 

Apa pesan  penting dari ayat-ayat ini ?

Sekiranya kita mencoba untuk mengaitkannya dengan kehidupan nyata di era sekarang ini. Ada satu fenomena unik dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia itu, senantiasa mengalami dinamika, atau naik turun. Apapun itu. Uniknya, dari gejala dinamika itu, ujung soalan itulah yang akan menjadi perhatian manusia.

Manusia boleh saja memiliki sejarah baik di awal kehidupannya, tetapi yang akan dikenang itu adalah akhir kehidupannya.

Seseorang boleh saja memiliki sejumlah keunggulan di awal karirnya, tetapi akan dikenang masyarakat itu adalah akhir dari karirnya.

Seorang remaja, boleh saja menjalin cinta dengan penuh keromantisan di awal pernikahannya, tetapi akhir pernikahan itulah, yang akan dijadikan perbincangan banyak orang.

Pernah membaca buku, ada orang yang dipuja dan disanjung di awal sejarah, tetapi kemudian dihujat dan dicaci diakhir sejarahnya ? pernahkah mendengar, ada orang yang dipuja dan dipuji di awal kehidupannya, tetapi kemudian berujung masuk penjara dan dihujat jutaan orang atas ulahnya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun