Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pikukuh Baduy, Makna Hidup

10 Februari 2024   05:33 Diperbarui: 11 Februari 2024   01:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menemukan Makna Hidup (Sumbe : Pribadi, bing.com) 

(Sumber : Toto Sucipto, dkk. 2007:56)

Menemukan Makna Hidup (Sumbe : Pribadi, bing.com) 
Menemukan Makna Hidup (Sumbe : Pribadi, bing.com) 

....

Dalam satu waktu, mungkin ada orang yang bertanya kepada kita, "untuk apa makan?", jawab polos kita, adalah "supaya kita kerja." Lantas, ada pertanyaan lanjutan, "untuk apa kerja ?", jawaban singkatnya lagi, tujuan kerja adalah untuk makan. Siklus hidup itu, makan untuk kerja, dan kerja untuk makan, adalah salah satu contoh yang menggambarkan orientasi hidup, dan makna hidup bagi seseroang.

Ketika kita menelaah makna dan orientasi hidup Urang Kanekes, kita menemukan Pikukuh yang menarik. Pikukuh ini, berbunyi, " Reureuh tamba cape//hees tamba tunduh//nginum tuwak tamba hanaang//nyatu tamba ponyo//ulah kajongjonan.

Kata kunci dalam kalimat reureuh tamba cape ada pada kata 'tamba'. Tamba artinya ubar (berobat), tatamba artinya berusaha mencari pengobatan. Tetapi, kata tamba, juga bisa juga mengandung arti 'sekedar', misalnya dalam kalimat 'puraga tamba kadenda', artinya berbuat sesuatu sekedar supaya tidak dibersi sanksi. Oleh karena itu, dari kalimat itu, bisa tergali pesan bahwa istirahat itu sebagai obat untuk menghapus lelah. Istirahat itu adalah sekedar untuk  melepas lelah, dan tidak lebih dari itu.

Tidur (hees) pun, perlu diartikan sekedar untuk  menghilangkan kantuk. Tidak boleh lebih dari itu, dan tidak boleh pula kurang.  Terlalu banyak tidur, membuat tidak sehat, kekurangan jam tidur pun, tidak baik bagi Kesehatan. Karena itu, fungsi tidur sejatinya adalah sekedar untuk menghilangkan kantuk.

Minum tuak, sekedar untuk menghilangkan dahaga. Tuak adalah minuman dari pohon nira (gula aren). Masyarakat sekarang, kadang menyebut tuak sebagai alcohol tradisional, yang kerap menjadi minuman tradisional masyarakat Baduy. Kekurangan minum, akan mengalami dehidrasi, kelebihan minum bisa menyebabkan gangguan otak atau keracunan air, gejala awalnya akan tampak dalam laku kebingungan, mengantuk atau sakit kepala.  Kemudian, Urang Kanekes pun, menekankan, bahwa makan adalah untuk sekedar menghilangkan lapar. Ponyo dalam Bahasa Sunda, mengandung arti enak makan, atau lahap.

Di luar hal-hal tersebut, kunci pesan dari Pikukuh ini, terdapat dalam kalimat terakhir, jangan  berlebihan, ulah kajongjonan. Menariknya, kata kajongjonan itu, mengandung arti 'tidak ada yang menganggu', atau 'enjoy dengan yang sedang dilakukan. Dengan kata lain, kalimat ulah kajongjonan ini, mengandung makna dua. Pertama, jangan lalai sehingga lupa makan, minum dan tidur. Kemudian makna keduanya, kalau sedang makan, minum dan tidur, jangan lupa untuk supaya tidak  berlebihan. Jadi, jangan khusyu dengan kegiatan lain, yang bisa melupakan makan, minbum dan tidur, tetapi jangan pula, makan, tidur dan minum berlebihan sehingga melupakan aspek Kesehatan dan kegiatan kehidupan yang lainnya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun