Kedua, tim yang semula dianggap underdog, atau tidak diunggulkan, malah dalam batasan tertentu, menggairahkan semangat dan kerja-kerja politiknya untuk meraih kemenangan. Dengan kekalahan Liverpool memang tidak serta merta Arsenal juara, namun banyak tim lain menjadi bergariah untuk kerja keras dan memenangkan kompetisi. Inilah, dampak positif dari blunder yang dilakukan oleh tim yang semula dianggap favorit juara.
Ketiga, seluruh anggota tim, siapapun dan tim paslon manapun, hendaknya hati-hati, jangan sampai terkena kartu merah. Â Seperti yang dialami bintang Liverpool dalam pertandingan itu. Pada menit ke 88, setela Ibrahima Konate mendapatkan kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan lebih dulu. Kekurangan pemain Liverpool langsung dimanfaatkan dengan baik oleh Arsenal.
Pada saat ini, DKPP, Â Aktivitas mahasiswa dan akademisi sudah mulai meningkatkan pengamatan dan sikapnya. Bila saja, sikap tegas dan kecermatan kalangan akademisi ini, tidak direspon positif, bisa jadi, akan menjadi pemantik munculnya kartu merah dalam pemilihan presiden kali ini. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu yang selanjutnya disingkat DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu. Oleh karena itu, bila saja, kritikan atau koreksian dari DKPP dan juga akademisi tidak disikapi positif, dan pelanggaran etika dan prosedur pemilihan umum (pileg dan pilpres) ini, dilakukan secara serampangan, bukan hal mustahil akan muncul pelanggaran berat yang bisa mengartumerahkan para kandidat, atau mendeligitimasi pemilu kali ini.
Terakhir, sebelum peluit panjang, etika dan kepatuhan, serta semangat kerja politik harus tetap dikedepankan. Karena, kemenangan hanya ditentukan oleh kondisi terakhir saat peluit panjang dibunyikan. Dengan demikian, maka kerja-kerja politik seluruh pemain menjadi sangat penting, khususnya di masa injury time kali ini.
Seperti pernah disampaikan sebelumnya, fase injury time ini, kadang menjadi penentu kemenangan sebuah tim. Â Gagal mengawal kemenangan dari fase awal, akan menjadi blunder dan bencana di akhir fase pertandingan. Â Gagal menjaga kemenangan di fase injury time pun, potensial menjadi bencana bagi timnya.